2. Mengasah Strategi Trading
Setelah sudah membahas apa itu forex dan teknis dasar melakukan trading forex pada part 1, maka kini adalah mengenai strategi trading-nya.
Sebelum membahas strateginya secara spesifik, mari mengenal dulu profil strateginya berdasarkan timeframe, yang secara umum terbagi dalam 4 jenis, yaitu Scalping, Day Trading, Swing Trading dan Position Trading.
Scalping
Gaya atau teknik trading ini memiliki tingkat frekuensi posisi trading paling tinggi diantara teknik trading lainnya, dimana trader akan memanfaatkan pergerakan-pergerakan kecil pada timeframe kecil seperti misalnya M15 dan M30.
Waktu pembukaan dan penutupan posisi trading bisa terjadi dalam kurun waktu sangat cepat bahkan dalam hitungan menit, sehingga dalam sehari trader dengan teknik ini bisa menyelesaikan puluhan posisi trading.
Teknik trading ini cocok untuk anda yang memiliki waktu untuk memperhatikan pergerakan harga.
Modal trading sebenarnya bukanlah landasan dalam memilih teknik trading, namun teknik ini memang seringkali diterapkan oleh trader dengan modal terbatas.
Dalam penerapannya, trader harus cekatan dalam mengeksekusi open/close posisi trading tanpa menyesal apalagi panik, tidak ada istilah terlalu cepat menutup posisi (seharusnya bisa profit lebih besar), karena kembali pada konsepnya yang memang memanfaatkan pergerakan-pergerakan kecil secara berulang.
Peluang pada teknik ini tidak bisa dianggap remeh, seperti misalnya dalam sehari bisa menyelesaikan 10 posisi dengan rata-rata profit $3 saja, maka total profit hariannya adalah $30.
Sepertinya terdengar mudah ya, jujur tidak pada prakteknya, pengendalian emosi, jumlah posisi, volume lot, kecekatan pembukaan dan penutupan posisi benar-benar dituntut kedisiplinannya pada penerapan teknik ini.
Kesalahan yang sering dilakukan dalam menerapkan teknik ini adalah tidak mengontrol emosi dan terlalu banyak membuka posisi trading (over position / over lot) tanpa memperhatikan margin, tidak bijak menggunakan leverage, sehingga berujung dengan margin call.
Day Trading
Trader dengan teknik ini menggunakan timeframe yang lebih besar untuk memperhatikan trend pergerakan harga yang sedang terjadi, biasanya H1 keatas, tidak mengincar peluang pada pergerakan-pergerakan di timeframe kecil seperti scalper, dan biasanya hanya akan membuka 1 atau 2 posisi saja dalam sehari.
Day Trader cenderung akan lebih memilih untuk membuka posisi dengan mengikuti arah trend, fokusnya adalah kapan saat yang tepat untuk membuka posisi trading dengan resiko dan target profit yang terukur.
Swing Trading
Trader dengan teknik ini tidak tentu menggunakan timeframe besar atau kecil, fokusnya adalah mencari area-area yang berpotensi menjadi area reversal atau pembalikan harga, mengincar posisi trading yang paling maksimal, pada area tertinggi atau terendah sebelum pembalikan harga terjadi (reversal)
Dari segi waktupun swing trader ini tidak menentu, karena keyakinannya yang cenderung sangat kuat terhadap target profit.
Indikator andalan swing trader ini biasanya adalah Fibonacci Retracement, indikator untuk membantu trader menentukan area stop loss dan target profit.
Position Trading
Teknik trading dengan frekuensi paling rendah, yang biasanya cenderung lebih mengandalkan analisa fundamental dibandingkan teknikal.
Trader dengan teknik ini bisa menahan posisi hingga mingguan bahkan bulanan, keyakinan akurasi analisanya jelas sangat tinggi, sangat banyak aspek yang diperhatikan untuk menentukan area pembukaan posisi trading.
Setelah memahami Profil Trading berdasarkan Timeframe diatas, selanjutnya adalah Strategi Trading-nya.
Ini adalah proses paling vital yang akan menentukan kestabilan trading secara berkelanjutan, meskipun begitu ada banyak teori dalam penerapan strategi trading, tiap trader akan memiliki aturan dan ciri khasnya masing-masing.
Pada intinya trading ini sebaiknya dilakukan berdasarkan kemampuan diri sendiri, jangan sampai membuka posisi trading hanya karena ikut-ikutan teman atau dari sinyal gratis yang tidak jelas sumbernya, posisi trading yang dibuka dengan mengerti apa alasannya dan terukur peluang serta resikonya akan membuat anda lebih nyaman dalam melakukan trading.
Apalagi sampai menggunakan robot trading dimana anda sendiri belum memahami betul bagaimana cara menghadapi pasar, penggunaan robot sebagai solusi untuk yang tidak paham trading adalah benar-benar pembodohan, silahkan baca : Lebih baik Trading sendiri atau menggunakan Robot ?
Melanjutkan penjelasan dalam hal menganalisa pergerakan harga pada part 1 :
Analisa Teknikal
Analisa teknikal sangat melekat dengan penggunaan indikator sebagai alat bantu, yang sudah dibahas secara singkat juga pada part 1 mengenai penggunaan 3 indikator paling mendasar dalam trading, yaitu (1) Moving Average (MA), (2) Moving Averages Convergence Divergence (MACD), dan (3) Relative Strength Index (RSI)
Beberapa Indikator lainnya adalah :
- Fibonacci Retracement
- Bollinger Bands
- Moving Average of Oscilator (OsMA)
- Commodity Channel Index (CCI)
- Stochastic Oscillator
Dan masih banyak indikator trading lainnya yang dapat digunakan untuk memaksimalkan proses analisa, beberapa indikator diatas adalah yang paling umum digunakan oleh para trader.
Serta penting juga untuk memahami Divergensi Indikator, yaitu sebuah kondisi berlawanannya pergerakan harga yang terjadi dengan apa yang ditunjukkan oleh indikator, lebih lanjut mengenai hal ini silahkan baca disini.
Pada prakteknya, tidak semua trader melakukan analisa teknikal dengan bantuan indikator, ada juga trader yang chartnya sangat bersih alias tidak menggunakan indikator sama sekali. trader seperti ini cenderung hanya mengandalkan pola pergerakan harga untuk melakukan analisa, seperti yang sudah dibahas pada part 1 mengenai Arti 24 Pola Candlestick dalam Trading Forex, atau sering juga hanya akan menggunakan 1-2 indikator saja sebagai konfirmator , bukan sebagai acuan utama.
Beberapa contoh Teknikal :
- Pola ABCD
- Pola Shooting Star
- Pola Head and Shoulders
- Pola Double Top & Double Bottom
- Pola Triangle
- Pola Rising & Falling Wedge
- Pola Golden & Death Cross
- Pola Harmonic Cypher
- Teori Elliott Wave
- Pola Breakout
Analisa Fundamental
Analisa ini benar-benar seperti mengambil kuliah, mau tidak mau anda harus mempelajari hal-hal yang bisa mempengaruhi pergerakan harga instrumen yang anda tradingkan, karena pada faktanya memang sangat banyak hal-hal yang bisa menggoncang pergerakan harga sebuah instrumen, bahkan rumor sekalipun.
Terlepas dari berbagai peristiwa yang sifatnya tidak menentu, baik waktu maupun tingkat pengaruhnya, seperti gejolak politik, bencana alam, dsb. yang paling bisa anda perhatikan adalah kalender ekonomi atau jadwal perilisan data-data ekonomi yang dapat mempengaruhi pergerakan harga sebuah instrumen.
Salah satu contoh situs kalender ekonomi yang digunakan oleh banyak trader adalah ForexFactory.com.
Dan untuk mendapatkan statistik juga opini para pakar mengenai kondisi mata uang atau aset tertentu, anda bisa menggunakan situs Investing.com dan TradingView.com, yang tentunya juga bisa anda dapatkan disitus-situs media besar yang membahas ekonomi global seperti Blomberg, CNN, Yahoo Finance, dsb.
Beberapa contoh Fundamental :
- NFP AS, Data Ekonoomi yang selalu diperhatikan para Trader.
- Perhatikan Data ADP dan ISM menjelang perilisan Data NFP AS
- Data-Data Ekonomi yang paling mempengaruhi pergerakan Pasar
- Mengenal The Fed dan FOMC yang memiliki pengaruh besar terhadap pergerakan Pasar
- Pengaruh Suku Bunga terhadap pergerakan Pasar
Korelasi
Disamping strategi trading, anda juga perlu memahami hal-hal yang sudah menjadi karakter konsisten sebuah mata uang atau aset, seperti misalnya korelasi, yaitu kondisi dimana nilai tukar sebuah mata uang atau aset tertentu memiliki hubungan atau pengaruh dengan nilai tukar mata uang / aset lainnya.
Contoh :
- Korelasi Pasangan Mata Uang EUR/USD dan USD/CHF
- Korelasi Harga Minyak dengan USD/CAD
- Mata Uang yang memiliki korelasi dengan Emas
- Pengaruh Pergerakan Harga Komoditas dan Index terhadap nilai Mata Uang
Tambahan
- Resiko dalam Trading Forex itu Pasti
- Realistislah dalam melakukan Trading
- Melakukan Trading layaknya menjalankan sebuah Bisnis
- Saran ketika akan memulai Trading Forex
- 6 Kesalahan umum saat memulai Trading Forex
- 5 Fakta Trading Forex yang cenderung dikesampingkan
- Menguasai begitu banyak Teori tidak menjamin keberhasilan Trading
- Kemampuan Menganalisa atau Prediksi bukan yang terpenting dalam Trading
- Mungkinkah Trading Forex dengan Modal Kecil bisa Berhasil ?
- Mengenal Waktu serta Karakter Sesi Pasar Forex
- Waktu Trading yang Beresiko
- Leverage dalam Trading Forex ibarat Pedang bermata Dua
- Apakah Broker bisa melawan Posisi Trading para Trader ?
- Sebaiknya memanfaatkan atau menghindari saat-saat Perilisan Data Ekonomi ?
- Apakah Stop Loss Hunter itu benar Ada ?
- Trading dengan Modal Kecil ? coba Teknik ini
- Memanfaatkan kondisi Overbought dan Oversold
- Memanfaatkan Statistik Mata Uang dan Kalender Ekonomi
- Binary Options itu bukan Trading, bukan juga Judi, tapi....
- Gagal mencapai Kondisi Trading yang Stabil pada Instrumen Mata Uang ? Coba Komoditas.
- Scalping dengan kombinasi Indikator Bollinger Bands & Stochastic Oscillator