Panduan memulai Trading Forex Part 1

Untuk menyederhanakan, panduan ini akan dibagi dalam 2 bagian saja, dan tidak perlu melakukan deposit terlebih dahulu karena prakteknya dapat dilakukan dengan akun demo.

Akun demo dihadapkan dengan pergerakan pasar yang sama dengan real account, bukan platform khusus untuk akun demo, jangan mengambil resiko yang tidak perlu, Invest Your Time before Invest Your Money.

2 bagian panduan ini adalah :

  • Part 1 : Apa itu Forex dan bagaimana cara melakukan Trading Forex
  • Part 2 : Mengasah Strategi Trading

1. Apa itu Forex dan bagaimana cara Melakukan Trading Forex ?

Forex adalah singkatan dari Foreign Exchange (pertukaran valuta asing), mengartikan bahwa Forex ini adalah perdagangan antar mata uang dari berbagai negara yang berbeda, seperti misalnya EUR/USD (nilai tukar Euro terhadap Dolar AS), GPB/USD (nilai tukar Poundsterling terhadap Dolar AS), dsb.

Seiring perkembangannya, broker forex kini tidak hanya menyediakan instrumen trading sesama mata uang, namun juga komuditas, saham, dan aset kripto.

Komuditas seperti misalnya XAUUSD (Harga Emas terhadap Dolar AS), USOIL (Harga Dolar AS Terhadap Minyak), dsb.

Pergerakan harga instrumen dipengaruhi oleh berbagai pihak mulai dari pemerintah, bank-bank sentral, perusahaan-perusahaan multinasional, hingga individual yang memiliki aset besar.

Pergerakan terjadi berdasarkan tingkat penawaran & permintaan (supply & demand), jika permintaan meningkat, dan ketersediaan tidak mencukupi, maka kelangkaan ini akan memicu kenaikan harga.

Sebaliknya jika permintaan menurun atau tetap, namun ketersediaan barang menumpuk, maka penumpukan ini akan memicu penurunan harga.

Contoh : saat harga EUR/USD sedang turun, belum tentu ini mengartikan Dolar AS sedang menguat, bisa saja ini terjadi karena ketersediaan Euro yang memang sedang menumpuk, sedangkan permintaan untuk Euro menurun.

Mekanisme transaksinya terjadi dari trader ke broker, dari broker diteruskan ke broker lain yang lebih besar, barulah kemudian diteruskan ke bank-bank besar atau institusi keuangan besar dimana harga terbentuk.

Disamping supply & demand, pergerakan harga juga dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor fundamental sepertinya misalnya data ekonomi atau kondisi perekonomian suatu negara, data penganguran, gejolak politik, hingga bencana alam, dsb.

Seiring dengan perkembangan teknologi, trading forex terus menjangkau lingkup yang lebih luas, yang kini bisa dilakukan oleh siapa saja, kapan saja, dan dimana saja, cukup hanya dengan perangkat pc / laptop / hp yang dilengkapi dengan koneksi internet. semua orang kini bisa melakukan trading forex bahkan hanya dengan modal $10 -20 pada beberapa broker, seperti misalnya Exness.

Nah, setelah sudah mengerti apa itu Forex dan apa dasar pergerakannya, bagaimana cara mengambil peluang dari pergerakan harga yang terjadi ?

Tentu dibutuhkan kemampuan untuk menganalisa pergerakan harga, tidak asal tebak, pergerakan sebuah instrument di pasar murni terjadi atas dasar penjelasan diatas, jadi tidak bisa sembarangan asal tebak pergerakan harga akan naik atau turun.

Secara umum, Analisa Trading Forex terbagi dalam 2 jenis, yaitu Teknikal & Fundamental.

  1. Analisa Teknikal adalah analisa yang dilakukan berdasarkan pola pergerakan harga untuk menentukan prospek membuka posisi trading pada sebuah instrumen.
  2. Sedangkan Analisa Fundamental adalah analisa yang dilakukan berdasarkan berbagai hal-hal yang terkait dengan instrumen, baik itu berita pasar atau data ekonomi yang bisa mempengaruhi pergerakan harga instrumen terkait. seperti misalnya tingkat suku bunga, data pengangguran, dsb, termasuk bencana alam dan gejolak politik.

Pengguna Analisa Teknikal berpandangan bahwa analisa cukup dilakukan berdasarkan pola pergerakan harga, sedangkan pengguna analisa Fundamental memiliki keyakinan jika pergerakan harga disebabkan oleh kondisi ekonomi global.

Tidak ada jenis analisa terbaik, baik teknikal maupun fundamental tidak ada mana yang lebih bisa diandalkan, keduanya saling melengkapi, repot jika harus mempelajari semuanya ? memang itulah pengorbanan trader yang paling mendasar.

Penjelasan lebih lanjut mengenai Analisa Teknikal & Fundamental ini akan dibahas pada part 2

Setelah mengetahui Jenis Analisa dalam Trading Forex, apa yang harus Saya lakukan untuk memulai Praktek dengan Akun Demo ?

Siapkan perangkat dan software yang akan digunakan untuk melakukan trading, yaitu Metatrader, sebuah software atau applikasi yang merupakan terminal atau penghubung antara trader dengan sistem server broker secara online. dengan Metatrader ini, proses trading akan jauh lebih mudah dan cepat dengan berbagai fitur canggih yang memenuhi kebutuhan trader.

Dibandingkan dengan software terminal lainnya, Metatrader adalah yang terbaik karena memiliki keunggulan dengan memungkinkan trader untuk menambah dan membuat skrip khusus demi membantu kebutuhan-kebutuhan trader yang spesifik (custom indicator, robot / expert advisor (ea), dsb.)

Saat ini Metatrader tersedia dalam 2 versi, yaitu Metatrader 4 (MT4) dan Metatrader 5 (MT5)

  • Metatrader 4 dirilis pada tahun 2005 dan dirancang khusus untuk trading forex, future, dan CFD, popularitasnya terus meluas hingga menjadi platform trading favorit yang paling banyak digunakan oleh kalangan trader di seluruh dunia hingga saat ini.
  • Kemudian Metatrader 5 dirilis pada tahun 2010, banyak yang mengira jika Metatrader 5 ini adalah versi terbaru dari Metatrader 4 (upgrade), padahal Metatrader 5 dirancang untuk melakukan hal-hal yang tidak dapat dilakukan di Metatrader 4, seperti misalnya kalender ekonomi yang terintegrasi, dsb.

Banyaknya trader yang masih tetap menggunakan Metatrader 4 adalah karena perbedaan bahasa pemrograman yang digunakan oleh Metatrader 5, sehingga indikator dan robot Metatrader 4 tidak bisa digunakan di Metatrader 5.

Untuk perangkat disarankan menggunakan perangkat pc atau laptop, bukan hp. dan untuk Metatrader silahkan download disini.

Trading Forex memang bisa saja dilakukan melalui hp, karena Metatrader memang tersedia untuk sistem operasi Android dan iOS, namun kurang ideal dan tidak disarankan apabila dijadikan sebagai perangkat utama dalam melakukan trading, karena cukup banyak fitur-fitur penting Metatrader yang tidak bisa digunakan dengan optimal pada perangkat hp.

Karena sifatnya yang lebih mobile dibandingkan pc atau laptop, sebaiknya hp hanya difungsikan untuk memantau saja atau untuk melakukan eksekusi terkait posisi trading yang bersifat darurat.

Spesifikasi pc / laptop tidak harus tinggi, karena Metatrader tidak membutuhkan spesifikasi seperti kebutuhan desain atau gaming, bahkan perangkat dengan spesifikasi prosssesor dual core dan ram 4-8gb pun sudah cukup.

Setelah melakukan installasi Metatrader, maka biasanya akan otomatis diarahkan untuk login sekaligus terbukanya situs MQL5, abaikan dulu mengenai MQL5 ini, silahkan lanjut login dengan data login akun demo yang sudah diberikan oleh broker.

Jika bingung atau kesulitan dalam mendapatkan akun demo atau memilih broker, silahkan baca : Yang perlu diperhatikan ketika memilih Broker

Setelah berhasil login dengan akun demo di Metatrader, berikut ini adalah dasar-dasar untuk menyesuaikan tampilan dan menggunakan Metatrader :

Mengatur Market Watch

Daftar instrumen yang terletak disebelah kiri untuk mengatur instrumen apa saja yang ingin ditampilkan, tekan Ctrl dan U secara bersamaan atau klik kanan pada area Market Watch dan klik "Symbol", kemudian double klik untuk menampilkan dan menyembunyikan instrumen.

Jika ingin menampilkan Spread, klik kanan pada area Market Watch, kemudian klik "Spread"

Mengatur Tampilan Grafik

Untuk melihat grafik pergerakan harga instrumen tertentu, hanya perlu menarik instrumen pada Market Watch ke area grafik disebelah kanan.

Dan untuk mengatur jumlah grafik yang ingin ditampilkan, tekan Alt dan R secara bersamaan, pastikan tab instrumen sudah aktif, cara mengaktifkan dengan meng-klik kanan instrumen yang ingin ditampilkan pada Market Watch, dan klik "Chart Window", maka tab instrumen akan berjejer seperti gambar dibawah ini :

Untuk menampilkan dan menyembunyikan garis grid bisa dengan menekan Ctrl dan G, dan untuk menampilkan dan menyembunyikan garis periode bisa dengan menekan Ctrl dan Y.

Tampilan grafik pergerakan harga lebih lanjut bisa diatur sesuai kenyamanan, dengan meng-klik kanan di area grafik, kemudian klik "Properties"

Pengaturan tampilan bisa disimpan dengan nama "Default" agar selanjutnya setiap membuka instrumen baru akan otomatis terbuka dengan tampilan grafik yang sudah disesuaikan. untuk menyimpan : klik kanan pada chart yang sudah disesuaikan, kemudian pilih Template > Save Template.

Grafik terbagi dalam 3 jenis tampilan, yaitu. :

  1. Line Chart
  2. Bar Chart
  3. Candlestick

Line Chart

Line Chart merupakan grafik pergerakan harga yang berupa garis saja, yang hanya memuat data penutupan harga, sangat sederhana dan paling mudah untuk dibaca, namun kurang sesuai untuk melakukan analisa teknikal, karena informasinya yang sangat sedikit (hanya penutupan harga saja), sedangkan analisa teknikal membutuhkan informasi harga pembukaan (open), penutupan (close), tertinggi (high) dan terendah (low) yang hanya dapat bisa dilihat pada model tampilan Bar Chart & Candlestick.

Bar Chart

Bar Chart adalah grafik pergerakan harga dalam bentuk bar, yang memiliki tonjolan di sisi kiri untuk mewakili harga pembukaan (open), dan tonjolan di sisi kanan untuk menunjukkan harga penutupan (close).

CandleStick

Merupakan grafik pergerakan harga yang paling banyak digunakan oleh para trader karena informasinya yang sangat jelas, dikembangkan pada tahun 1800an yang pada awalnya digunakan oleh pedagang beras di Jepang (Munehisa Honma) untuk memprediksi harga beras.

Dengan Candlestick, analisa pergerakan harga akan lebih mudah dilakukan karena informasinya yang jelas, bahkan mampu memberikan sinyal melalui pola candle.

Contoh beberapa Pola Candlestick :

Lebih detail mengenai pola candle silahkan baca disini.

Untuk melihat pergerakan harga pada periode tertentu, hanya perlu mengklik menu Timeframe diatas, atau klik kanan pada chart kemudian "Timeframe".

M1 mengartikan pergerakan harga dalam kurun waktu 1 Menit, H1 = 1 Jam, D1 = 1 Hari, W1 = 1 Minggu, MN = Bulanan.

Timeframe ini akan berkaitan dengan strategi trading, seperti misalnya scalper yang menerapkan teknik trading dengan memanfaatkan pergerakan atau volatilitas pada timeframe kecil seperti misalnya  M15 atau M30, dan Day Trader yang menggunakan periode H1 keatas, lebih jelasnya silahkan baca : Pentingnya menyesuaikan Timeframe dengan Teknik Trading

Pengunaan Indikator

Untuk menggunakan Indikator, klik menu "Insert" dibagian atas dan pilih "Indikator".

3 Indikator yang paling mendasar untuk dipelajari jika baru melakukan trading adalah Moving Average, MACD, dan RSI.

1. Moving Averages

Cara menggunakan Moving Average (MA) ini terbagi dalam beberapa cara sesuai strategi trading, 2 jenis MA yang umum digunakan adalah :

  • SMA (Simple Moving Average)
  • dan EMA (Exponential Moving Average)

Dibawah ini adalah contoh penggunaan SMA dengan pengaturan : 

  • 1 SMA periode pendek (10) / Garis Biru
  • 1 SMA periode panjang (20) / Garis Merah

Saat SMA berperiode pendek (Garis Biru) mulai memotong SMA berperiode panjang (Garis Merah) dari bawah keatas, maka ini merupakan sinyal untuk membuka posisi buy (berpatokan pada ma periode pendek)

Periode MA ini perlu disesuaikan dengan durasi atau jangka waktu rencana posisi trading untuk menghindari kesalahan sinyal. 

Trader harian atau trader dengan trading plan jangka panjang biasanya akan menggunakan EMA 200 dengan 3 timeframe, yaitu H1, H4 dan D1, kemudian menunggu trend searah pada 3 timeframe ini untuk membuka posisi sesuai sinyal EMA 200.

Baca Juga : Perbedaan SMA, EMA, dan WMA.

2. MACD (Moving Averages Convergence Divergence)

Merupakan turunan dari indikator Moving Averages, yang secara default menggunakan :

  • 1 EMA 12 / Garis Biru
  • 1 EMA 26 / Garis Merah
  • 1 EMA 9 (Konfirmator)

Saat EMA 12 memotong EMA 26 dari bawah keatas, maka itu menandakan sinyal untuk membuka posisi buy, dan sebaliknya merupakan sinyal untuk membuka posisi sell jika EMA 12 memotong EMA 26 dari atas kebawah

3. RSI (Relative Strength Index)

Indikator ini sering diandalkan untuk membaca kondisi pasar sedang Overbought (jenuh beli) atau Oversold (jenuh jual), dengan range 0 sampai 100, di mana saat garis menyentuh range 70 ke atas maka bisa disimpulkan bahwa pasar sedang overbought, sebaliknya saat garis menyentuh skala 30 ke bawah maka pasar sedang dalam kondisi oversold.

Contoh : Saat kondisi pasar sedang uptrend, di mana garis akan berada di area range 70 keatas selama waktu berkelanjutan cukup panjang garis bergerak turun ke range 50 lalu kembali merangkak naik, maka ini merupakan sinyal untuk membuka posisi buy (pergerakan harga yang sempat melemah ke range 50, namun kemudian  kembali menguat menggambarkan buyer sedang sangat kuat.)

Semakin kecil pengaturan periode RSI, maka akan semakin sering sinyal dihasilkan, default periode RSI adalah 12, biasanya trader harian dengan timeframe H1 keatas akan menggunakan periode 9, sedangkan scalper yang menggunakan timeframe rendah seperti M30 kebawah akan menggunakan periode 7, dan trader jangka panjang akan menggunakan periode 12 keatas.

Baca Juga : Saran jika menggunakan Indikator RSI dalam Trading

Melakukan Order / Membuka Posisi Trading

Cara melakukan order atau membuka posisi trading bisa dengan menekan F9 atau mengklik menu "New Order" pada menu di bagian atas, kemudian pilih instrumen dan tentukan jenis order.

  • Market Execution = Eksekusi order pada harga yang sedang berlangsung
  • Pending Order = Order ketika pergerakan harga telah mencapai level tertentu

Serta atur Volume atau jumlah Lot, kemudian klik Sell atau Buy.

Cara ini memang agak lama dan pergerakan bisa lebih dulu sudah berubah saat volatilitas harga sedang tinggi, cara cepatnya adalah dengan mengaktifkan One Click Trading.

Cara mengaktifkannya : tekan Ctrl dan O atau buka melalui menu diatas : Tools > Options, buka tab "Trade" dan klik atau centang pada bagian "One Click Trading", maka akan muncul konfirmasi, centang bagian "I Accept these Terms and Conditions" dan klik OK.

Pada bagian atas kiri di grafik harga, tekan ikon segitiga untuk menampilkan dan menyembunyikan button One Click Trading.

Untuk melakukan Pending Order, cara cepatnya adalah dengan mengklik kanan di area dimana ingin membuka posisi, kemudian klik sell limit atau buy limit.

Lebih lanjut mengenai Pending Order silahkan baca disini.

Mengenai Volume atau Lot ini adalah besaran jumlah order, yang akan terkait dengan yang namanya Leverage, yang lebih detailnya bisa dibaca disini.

Perihal lain yang terkait dengan order silahkan baca juga :


Stop Loss & Take Profit

Stop Loss adalah pengaturan penutupan posisi secara otomatis ketika pergerakan harga telah menyentuh area tertentu, dengan tujuan membatasi kerugian.

Sedangkan Take Profit adalah pengaturan penutupan posisi secara otomatis ketika pergerakan harga telah menyentuh target atau area tertentu.

Dengan anggapan sudah membuka posisi trading, untuk mengatur stop loss dan take profit hanya perlu menarik garis posisi keatas dan kebawah.

  • Jika membuka posisi buy, maka untuk mengatur stop loss adalah dengan menarik garis order kebawah, dan menarik garis order keatas untuk mengatur area take profit. 
  • Sebaliknya jika membuka posisi sell, tarik garis order keatas untuk mengatur stop loss, dan tarik garis order kebawah untuk mengatur area take profit.

Jika melakukan posisi Pending Order, pengaturan stop loss dan take profit harus dilakukan secara manual dengan melakukan double click pada garis order, atau pada list order dibagian bawah.

Baca Juga : Pentingnya Stop Loss dalam Trading Forex dan 3 Hal Penting dalam menentukan posisi Stop Loss

Tambahan

Jika ingin mengintegrasikan atau mengaktifkan notifikasi Metatrader di pc / laptop ke hp, silahkan baca disini.