Apa itu Metatrader dan Dasar-Dasar Penggunaannya

Penjelasan ini menggunakan contoh dengan Metatrader 4, dan akan dijelaskan secara singkat pada bagian penting seperti mengatur tampilan pergerakan harga (chart), menggunakan dan menambahkan indikator, melakukan eksekusi order, dll.

Metatrader adalah sebuah software atau applikasi yang merupakan terminal atau penghubung antara trader dengan sistem server broker secara online. dengan Metatrader ini, proses trading akan jauh lebih mudah dan cepat dengan berbagai fitur canggih yang memenuhi kebutuhan trader.

Dibandingkan dengan software terminal lainnya, Metatrader adalah yang terbaik karena memiliki keunggulan dengan memungkinkan trader untuk menambah dan membuat script khusus demi membantu kebutuhan-kebutuhan trader yang spesifik (custom indicatorrobot expert advisor (ea), dsb.)

Software Metatrader ini bukan buatan broker forex tertentu, melainkan dikembangkan oleh perusahaan perangkat khusus untuk perdagangan forex, yaitu Metaquotes.

Software Metatrader ini mendukung semua jenis perangkat dan operating system (OS), baik untuk perangkat pc, laptop, tablet, dan smartphone, penjelasan lebih lanjut dibawah akan menggunakan contoh gambar pada Metatrader 4 di perangkat pc dengan sistem operasi windows.

Saat ini Metatrader tersedia dalam 2 versi, yaitu Metatrader 4 (MT4) dan Metatrader 5 (MT5)

  • Metatrader 4 dirilis pada tahun 2005 dan dirancang khusus untuk trading forex, future, dan CFD, popularitasnya terus meluas hingga menjadi platform trading favorit yang paling banyak digunakan oleh kalangan trader di seluruh dunia hingga saat ini.
  • Kemudian Metatrader 5 dirilis pada tahun 2010, banyak yang mengira jika Metatrader 5 ini adalah versi terbaru dari Metatrader 4 (upgrade), padahal Metatrader 5 dirancang untuk melakukan hal-hal yang tidak dapat dilakukan di Metatrader 4, seperti misalnya kalender ekonomi yang terintegrasi, dsb.

Banyaknya trader yang masih tetap menggunakan Metatrader 4 adalah karena perbedaan bahasa pemrograman yang digunakan oleh Metatrader 5, sehingga indikator dan robot Metatrader 4 tidak bisa digunakan di Metatrader 5.

Metatrader bisa didownload disini, dan berikut ini adalah dasar-dasar dalam menyesuaikan tampilan dan menggunakan Metatrader :

Mengatur Market Watch

Daftar instrumen yang terletak disebelah kiri untuk mengatur instrumen apa saja yang ingin ditampilkan, tekan Ctrl dan secara bersamaan atau klik kanan pada area Market Watch dan klik "Symbol", kemudian double klik untuk menampilkan dan menyembunyikan instrumen.

Jika ingin menampilkan spread, klik kanan pada area Market Watch, kemudian klik "Spread"

Mengatur Tampilan Chart

Untuk melihat grafik pergerakan harga instrumen tertentu, hanya perlu menarik instrumen pada Market Watch ke area grafik disebelah kanan.

Dan untuk mengatur jumlah grafik yang ingin ditampilkan, tekan Alt dan R secara bersamaan, pastikan tab instrumen sudah aktif, cara mengaktifkan dengan meng-klik kanan instrumen yang ingin ditampilkan pada Market Watch, dan klik "Chart Window", maka tab instrumen akan berjejer seperti gambar dibawah ini :

Untuk menampilkan dan menyembunyikan garis grid bisa dengan menekan Ctrl dan G, dan untuk menampilkan dan menyembunyikan garis periode bisa dengan menekan Ctrl dan Y.

Tampilan grafik pergerakan harga lebih lanjut bisa diatur sesuai kenyamanan, dengan meng-klik kanan di area grafik, kemudian klik "Properties"

Pengaturan tampilan bisa disimpan dengan nama "Default" agar selanjutnya setiap membuka instrumen baru akan otomatis terbuka dengan tampilan grafik yang sudah disesuaikan. untuk menyimpan : klik kanan pada chart yang sudah disesuaikan, kemudian pilih Template Save Template.

Jenis Chart

Chart terbagi dalam 3 jenis tampilan, yaitu. :

  1. Line Chart
  2. Bar Chart
  3. Candlestick

1. Line Chart

Line Chart merupakan grafik pergerakan harga yang berupa garis saja, yang hanya memuat data penutupan harga, sangat sederhana dan paling mudah untuk dibaca, namun kurang sesuai untuk melakukan analisa teknikal, karena informasinya yang sangat sedikit (hanya penutupan harga saja), sedangkan analisa teknikal membutuhkan informasi harga pembukaan (open), penutupan (close), tertinggi (high) dan terendah (low) yang hanya dapat bisa dilihat pada model tampilan Bar Chart & Candlestick.

2. Bar Chart

Bar Chart adalah grafik pergerakan harga dalam bentuk bar, yang memiliki tonjolan di sisi kiri untuk mewakili harga pembukaan (open), dan tonjolan di sisi kanan untuk menunjukkan harga penutupan (close).

3. CandleStick

Merupakan grafik pergerakan harga yang paling banyak digunakan oleh para trader karena informasinya yang sangat jelas, dikembangkan pada tahun 1800an yang pada awalnya digunakan oleh pedagang beras di Jepang (Munehisa Honma) untuk memprediksi harga beras.

Dengan Candlestick, analisa pergerakan harga akan lebih mudah dilakukan karena informasinya yang jelas, bahkan mampu memberikan sinyal melalui pola candle.

Contoh beberapa pola Candlestick :

Lebih detail mengenai pola-pola candlestick silahkan baca disini.

Timeframe

Untuk melihat pergerakan harga pada periode tertentu, hanya perlu mengklik menu Timeframe diatas, atau klik kanan pada chart kemudian "Timeframe".

M1 berarti pergerakan harga dalam kurun waktu 1 Menit, H1 = 1 Jam, D1 = 1 Hari, W1 = 1 Minggu, MN = Bulanan.

Timeframe ini akan berkaitan dengan strategi trading, seperti misalnya scalper yang menerapkan teknik trading dengan memanfaatkan pergerakan atau volatilitas pada timeframe kecil seperti misalnya  M15 atau M30, dan Day Trader yang menggunakan periode H1 keatas, lebih jelasnya silahkan baca : Pentingnya menyesuaikan Timeframe dengan Teknik Trading

Pengunaan Indikator

Untuk menggunakan Indikator, klik menu "Insert" dibagian atas dan pilih "Indikator".

3 Indikator yang paling mendasar untuk dipelajari jika baru melakukan trading adalah Moving Average, MACD, dan RSI.

1. Moving Averages

Cara menggunakan Moving Average (MA) ini terbagi dalam beberapa cara sesuai strategi trading, 2 jenis MA yang umum digunakan adalah :

  • SMA (Simple Moving Average)
  • dan EMA (Exponential Moving Average)

Dibawah ini adalah contoh penggunaan SMA dengan pengaturan : 

  • 1 SMA periode pendek (10) / Garis Biru
  • 1 SMA periode panjang (20) / Garis Merah

Saat SMA berperiode pendek (Garis Biru) mulai memotong SMA berperiode panjang (Garis Merah) dari bawah keatas, maka ini merupakan sinyal untuk membuka posisi buy (berpatokan pada ma periode pendek)

Periode MA ini perlu disesuaikan dengan durasi atau jangka waktu rencana posisi trading untuk menghindari kesalahan sinyal. 

Trader harian atau trader dengan trading plan jangka panjang biasanya akan menggunakan EMA 200 dengan 3 timeframe, yaitu H1, H4 dan D1, kemudian menunggu trend searah pada 3 timeframe ini untuk membuka posisi sesuai sinyal EMA 200.

Baca Juga : Perbedaan SMA, EMA, dan WMA.0.

2. MACD (Moving Averages Convergence Divergence)

Merupakan turunan dari indikator Moving Averages, yang secara default menggunakan :

  • 1 EMA 12 / Garis Biru
  • 1 EMA 26 / Garis Merah
  • 1 EMA 9 (Konfirmator)

Saat EMA 12 memotong EMA 26 dari bawah keatas, maka itu menandakan sinyal untuk membuka posisi buy, dan sebaliknya merupakan sinyal untuk membuka posisi sell jika EMA 12 memotong EMA 26 dari atas kebawah

3. RSI (Relative Strength Index)

Indikator ini sering diandalkan untuk membaca kondisi pasar sedang Overbought (jenuh beli) atau Oversold (jenuh jual), dengan range 0 sampai 100, di mana saat garis menyentuh range 70 ke atas maka bisa disimpulkan bahwa pasar sedang overbought, sebaliknya saat garis menyentuh skala 30 ke bawah maka pasar sedang dalam kondisi oversold.

Contoh : Saat kondisi pasar sedang uptrend, di mana garis akan berada di area range 70 keatas selama waktu berkelanjutan cukup panjang garis bergerak turun ke range 50 lalu kembali merangkak naik, maka ini merupakan sinyal untuk membuka posisi buy (pergerakan harga yang sempat melemah ke range 50, namun kemudian  kembali menguat menggambarkan buyer sedang sangat kuat.)

Semakin kecil pengaturan periode RSI, maka akan semakin sering sinyal dihasilkan, default periode RSI adalah 12, biasanya trader harian dengan timeframe H1 keatas akan menggunakan periode 9, sedangkan scalper yang menggunakan timeframe rendah seperti M30 kebawah akan menggunakan periode 7, dan trader jangka panjang akan menggunakan periode 12 keatas.

Baca Juga : Saran jika menggunakan Indikator RSI dalam Trading

Menambahkan Indikator

Jika sudah sampai pada tahap ingin menggunakan indikator custom tertentu, yang mungkin ditemukan di internet atau dari teman, cara installasinya : klik "File" pada menu diatas, kemudian klik "Open Data Folder"

Kemudian letakkan file indikator pada folder "MQL4" > "Indikator", setelah itu kembali ke Metatrader dan klik kanan pada tab Indikator disebelah kiri dibawah Market Watch (tekan Ctrl dan N untuk menampilkan), kemudian klik "Refresh".

Selanjutnya tinggal drag/seret indikator ke chart, atau melalui klik menu "Insert Indikator > Custom", dan klik nama indikator yang sudah ditambahkan tadi.

Untuk mengatur tampilan Indikator yang sudah dimasukkan bisa dengan klik kanan pada chart dan klik Indicator List, kemudian pilih indikator dan klik "Properties".

Melakukan Eksekusi Order

Cara melakukan order atau membuka posisi trading bisa dengan menekan F9 atau mengklik menu "New Order" pada menu di bagian atas, kemudian pilih pair dan tentukan jenis order.

  • Instant Order = Eksekusi pada saat itu juga
  • Pending Order = Order ketika pergerakan harga telah mencapai level tertentu

Serta atur Volume atau jumlah Lot, kemudian klik Sell atau Buy.

Cara ini memang agak lama dan pergerakan bisa lebih dulu sudah berubah saat volatilitas sedang tinggi, cara cepatnya adalah dengan mengaktifkan One Click Trading.

Cara mengaktifkannya : tekan Ctrl dan O atau melalui menu Tools > Options, buka tab "Trade" dan klik atau centang pada bagian "One Click Trading", maka akan muncul konfirmasi, centang bagian "I Accept these Terms and Conditions" dan klik OK.

Pada bagian atas kiri chart, tekan ikon segitiga untuk menampilkan dan menyembunyikan button One Click Trading.

Untuk melakukan pending order, cara cepatnya adalah dengan mengklik kanan di area ingin membuka posisi, kemudian klik sell limit atau buy limit.

Stop Loss & Take Profit

Dengan anggapan sudah membuka posisi trading, untuk mengatur level stop loss dan take profit, hanya perlu dengan menarik garis posisi keatas dan kebawah.

  • Jika membuka posisi buy, maka untuk mengatur stop loss adalah dengan menarik garis order kebawah, dan menarik garis order keatas untuk mengatur area take profit. 
  • Sebaliknya jika membuka posisi sell, tarik garis order keatas untuk mengatur stop loss, dan tarik garis order kebawah untuk mengatur area take profit.

Jika melakukan posisi pending order, pengaturan stop loss dan take profit harus dilakukan secara manual dengan double click pada garis order.  

Tambahan

Jika ingin mengintegrasikan atau mengaktifkan notifikasi Metatrader di pc / laptop ke hp, silahkan baca disini.