Tidak hanya 24 Pola, Thomas Bulkowski, dalam bukunya yang berjudul Encyclopedia of Candlestick Charts, bahkan membahas 105 jenis pola, yang jelas repot jika harus menghafal semuanya, namun memang tidak perlu, karena setiap pola memiliki kelemahan masing-masing pada tingkat akurasinya. dan yang akan dibahas dibawah ini adalah 24 pola yang memiliki tingkat akurasi cukup tinggi.
Thomas Bulkowski juga menyatakan hanya ada 7 pola yang memiliki keberhasilan antara 50% hingga 67%, sisanya memiliki tingkat keberhasilan di bawah 50%, dengan mengenal beberapa pola, setidaknya akan menambah komponen acuan dalam mengambil keputusan membuka posisi trading.
24 Jenis Pola Candlestick yang dibahas kali ini antara lain adalah :
- Spinning Top Bullish
- Spinning Top Bearish
- Marubozu Bullish
- Marubozu Bearish
- Long Legged Doji
- Dragonfly Doji
- Gravestone Doji
- Four Price Doji
- Hammer
- Hanging Man
- Inverted Hammer
- Shooting Star
- Bullish Engulfing
- Bearish Engulfing
- Tweezer Bottoms
- Tweezer Tops
- Harami Bullish
- Harami Bearish
- Evening Star
- Morning Star
- Three White Soldier
- Three Black Crows
- Three Inside Up
- Three Inside Down
Agar lebih mudah untuk diingat, 24 Pola Candlestick ini dibagi dalam 3 kategori, yaitu (1) Single Pattern, (2) Double Pattern, dan (3) Triple Pattern.
Single Pattern
Pola dallam kategori ini adalah pola yang paling mudah untuk dibaca karena cukup hanya dari terbentuknya 1 ruas untuk memberikan sebuah sinyal pergerakan.
Spinning Top
Saat terbentuk 2 shadow memanjang di bagian atas dan bawah dengan body yang kecil, ini menggambarkan ketidakpastian antara buyer dan seller, jika terbentuk saat kondisi pasar sedang uptrend berarti merupakan sinyal bullish karena lebih banyak seller, sebaliknya jika terbentuk saat kondisi pasar sedang downtrend berarti merupakan sinyal bearish karena lebih banyak buyer.
Marubozu
Body candle terbentuk tanpa shadow, baik atas ataupun bawah, ini menggambarkan pergerakan kuat dari salah satu sisi, antara buyer atau seller, jika close candle atau penutupan harga selalu lebih tinggi dari open candle atau pembukaan harga tanpa shadow, maka menandakan sinyal bullish, sebaliknya jika harga close candle selalu lebih rendah dari open candle tanpa shadow, maka menandakan sinyal bearish.
Doji
Ditandai dengan terbentuknya body candle yang sangat tipis, bahkan hanya terlihat seperti garis, karena harga pembukaan dan penutupan yang sama, menggambarkan kondisi tidak adanya seller maupun buyer yang mampu memegang kendali.
Hammer
Sesuai namanya, candle akan terbentuk seperti palu, dengan lower shadow yang panjang dan body candle yang kecil, menggambarkan akan terjadinya reversal bullish (pembalikan harga dari menurun menjadi naik), untuk tingkat akurasi pola ini sangat penting memperhatikan panjang lower shadow, apakah sudah 2-3 kali ukuran body candle, dan perhatikan juga sepanjang apa upper shadow untuk memenuhi syarat pola hammer, upper shadow harus sangat kecil atau tidak ada sama sekali.
Inverted Hammer
Sama seperti pola Hammer, pola ini juga menunjukkan akan terjadinya bullish, karena menggambarkan meski harga telah jatuh, tetapi buyer masih berhasil menutup sesi dekat dengan harga open.
Hanging Man
Candle akan terbentuk seperti orang yang digantung, sekilas mirip dengan pola Hammer, namun letak atau posisinya terbentuk di bagian atas chart, yang merupakan sinyal akan terjadinya sebuah pembalikan harga bullish menjadi bearish, tingkat akurasi pola ini perlu memperhatikan harga penutupan atau close candle pada candle berikutnya, jika memang lebih rendah lagi, maka barulah terkonfirmasi akan terjadinya reversal bearish.
Shooting Star
Seperti namanya, terbentuknya pola ini menandakan akan terjadinya Reversal Bearish, upper shadow yang panjang dengan body menghadap ke bawah.
Double Pattern
Pola pada kategori ini sedikit lebih kompleks dibandingkan Single Pattern karena perlu memperhatikan 2 ruas sebagai konfirmasi valid tidaknya pola yang terbentuk.
Bullish & Bearish Engulfing
Bullish Engulfing : ketika candle bearish diikuti dengan candle bullish yang lebih besar, menandakan akan terjadi Uptrend, karena menggambarkan para buyer lebih kuat daripada seller.
Bearish Engulfing : sebaliknya jika candle bullish diikuti oleh candle bearish yang lebih besar, maka menandakan akan terjadi Donwtrend, karena menggambarkan para seller sanggup menahan laju buyer.
Tweezer Bottoms dan Tweezer Tops
Tweezer Bottom : ketika satu candle bearish sejajar dengan satu candle bullish, dan memiliki lower shadow yang sama panjang dibawahnya, mengartikan akan terjadi Reversal Bullish saat terjadi Downtrend.
Tweezer Tops : sebaliknya ketika candle bullish sejajar dengan satu candle bearish dengan upper shadow sama panjang di bagian atasnya, mengartikan akan terjadi Reversal Bearish saat terjadi Uptrend.
Harami Bullish & Bearish
Terbentuk dari 2 candle di mana body candle kedua selalu berukuran lebih kecil dan berada di area body candle pertama, body yang lebih kecil menggambarkan pergerakan harga telah mencapai titik puncak dan mengartikan kemungkinan besar sudah tidak bisa lagi meneruskan trend yang terjadi, semakin kecil candle kedua maka semakin kuat tingkat akurasi reversal yang akan terjadi.
Triple Pattern
Merupakan pola yang paling sering diikuti oleh para Trader karena tingkat akurasinya yang tinggi.
Evening Star dan Morning Star
Morning Star : tersusun dari candle bearish, Doji, dan candle bullish, dan terjadi saat kondisi sedang Downtrend, ini adalah sinyal untuk saatnya membuka posisi Buy.
Evening Star, : sebaliknya, tersusun dari candle bullish, Doji, dan candle bearish, dan terjadi saat sedang Uptrend, ini adalah sinyal untuk membuka posisi Sell.
White Soldier dan Three Black Crows
Three White Soldiers : terbentuk dari 3 candle bullish panjang yang mengikuti downtrend, 3 candle ini menggambarkan keadaan sedang bullish dengan kuat, apalagi jika muncul setelah downtrend yang berkepanjangan.
Pola Three Black Crows : sebaliknya, terbentuknya 3 candle bearish mengikuti Uptrend, mengartikan akan terjadinya Reversal Bullish, menggambarkan keadaan sedang bearish dengan kuat.
Inside Up dan Three Inside Down
Three Inside Up : terjadi setelah downtrend, merupakan sinyal akan terjadinya Reversal Bullish, dimana candle pertama adalah candle bearish dengan body yang panjang dan diikuti oleh candle bullish yang melewati setidaknya setengah dari candle bearish pertama, kemudian candle ketiga dan terakhir setidaknya melewati tinggi candle bearish pertama.
Three Inside Down : kebalikan dari Three Inside Up. merupakan sinyal akan terjadinya Reversal Bearish, diawali dengan candle bullish dengan body panjang, kemudian dilanjutkan dengan candle bearish yang melewati setengah dari candle bullish pertama, dan candle terakhir lebih rendah dari candle bullish pertama.