Rabu ini pergerakan harga minyak masih melemah, selain kekhawatiran terhadap keputusan the Fed yang berpotensi hawkish, terdapat beberapa faktor lain yang menambah tekanan terhadap pergerakan harga minyak.
Tekanan lain datang dari meningkatnya produksi dan persediaan minyak AS, serta meningkatnya spekulasi mengenai gencatan senjata Israel dan Hamas (menurunnya potensi resiko gangguan pasokan), meskipun sejauh ini belum ada tanda-tanda kesepakatan.
Selasa malam kemarin, data dari American Petroleum Institute menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah AS tumbuh 4,9 juta barel dalam sepekan hingga 26 April, mematahkan ekspektasi kenaikan 1,5 juta barel.
Sementara stok bensin dan distilat menurun, kenaikan persediaan secara keseluruhan menggambarkan bahwa persediaan minyak AS tidak seketat yang diperkirakan.
Gagasan ini diperkuat oleh data terpisah yang menunjukkan bahwa produksi minyak mentah domestik AS naik menjadi 13,15 juta barel perhari di bulan februari dari 12,58 juta barel di bulan januari, lonjakan terbesar sejak Oktober, kenaikan ini juga membuat produksi AS kembali mendekati rekor tertinggi.
Data-data yang menunjukan begitu kuatnya stok minyak AS ini memicu keraguan mengenai seberapa ketat pasar minyak mentah global dalam beberapa bulan mendatang.
Pergerakan USOIL saat ini :