Jika anda gagal mencapai kondisi trading yang stabil dalam pasangan mata uang, tidak ada salahnya untuk mencoba memperhatikan komoditas, terutama emas dan minyak, mungkin saja karakter volatilitas 2 komoditas ini akan lebih cocok dengan strategi trading anda.
Jika anda melakukan trading dengan broker Exness, anda akan menemukan instument emas dengan simbol XAUUSD, dan minyak dengan simbol USOIL
Safe Haven
Emas memiliki performa teruji serta beberapa faktor unik yang menjadikannya aset pilihan utama untuk menghadapi inflasi, serta merupakan pelarian terdekat ketika kondisi ekonomi global sedang tidak menentu (safe haven), meskipun beberapa mata uang juga dikategorikan sebagai safe haven, namun saat ini banyak hal telah berubah di pasar, bahkan kini aset kripto bitcoin-pun digadang-gadang sebagai the next safe haven, seperti saat mulai mencuatnya isu resesi global pada tahun lalu, Robert Kiyosaki yang merupakan salah satu investor ternama sekaligus penulis buku best seller Rich Dad Poor Dad, secara terang-terangan menyarankan membeli Bitcoin dan Emas untuk menghadapi resesi.
Namun perlu digarisbawahi bahwa memang kurang tepat membandingkan kripto dengan emas yang sudah ratusan tahun membuktikan performanya sebagai lindung nilai dengan melewati berbagai gejolak ekonomi global.
Kripto adalah industri yang benar-benar masih baru, yang parameter atau faktor penggeraknya bisa dikatakan masih memiliki banyak blind spot, salah satunya adalah regulasi yang masih panas diperdebatkan di berbagai negara.
Namun ini bukan berarti aset kripto tidak layak untuk ditradingkan, jika memang lebih mampu menganalisis kondisi perkembangan industri kripto, maka tentu aset kripto akan lebih ideal untuk ditradingkan, perlu untuk menyadari bahwa tidak ada mana aset investasi terbaik, semua aset investasi dibayangi resiko, baik itu mata uang, saham, komuditas, kripto atau aset investasi apapun yang bahkan dikatakan memiliki tingkat resiko rendah, seperti reksadana, property, dll. pendekatan terbijak untuk fakta ini adalah menyaring mana aset investasi yang paling bisa dimengerti fundamental atau faktor-faktor penggeraknya.
Suku Bunga AS
Kebijakan bank sentral Amerika Serikat (The Fed) atas suku bunga dapat secara signifikan mempengaruhi pergerakan harga emas, seperti misalnya apabila The Fed mengambil kebijakan untuk menurunkan suku bunga yang pada akhirnya melemahkan ketertarikan para investor, maka emas adalah salah satu aset alternatif yang cenderung menjadi pilihan terdekat para investor, sehingga tidak heran saat pergerakan harga dolar AS melemah, maka pergerakan emas akan menguat.
Mengapa suku bunga AS ? kan masih banyak negara lain.
Amerika Serikat adalah negara yang perekonomiannya paling besar di dunia, dengan predikat sebagai negara paling produktif di dunia, Amerika Serikat adalah penyumbang terbesar PDB dunia, dan disamping itu dolar AS adalah cadangan dunia dengan peredaran paling besar di perdagangan internasional.
Beberapa hal-hal vital inilah yang menjadikan kebijakan suku bunga AS dapat mempengaruhi pergerakan harga emas beserta aset-aset lainnya secara signifikan.
Supply & Demand
Aset apapun itu, baik itu mata uang, komoditas, saham, maupun kripto, pada akhirnya semua akan kembali bermuara pada hukum dasar pasar, yaitu supply & demand (persediaan dan permintaan).
Seperti misalnya supply atau persediaan minyak yang telah melebihi kapasitas, maka mau tidak mau cadangan minyak harus dilepas ke pasaran dengan harga yang lebih rendah, dan ketika terjadi konflik di Timur Tengah yang dimana mengakibatkan turunnya produksi minyak, yang secara otomatis juga menurunkan supply minyak cadangan, kondisi ini (persediaan yang terbatas dan permintaan yang tinggi) menjadikan harga minyak melambung tinggi.
Contoh lainnya adalah pertumbuhan ekonomi yang biasanya dipicu dengan bertumbuhnya sektor bisnis dan industri, dimana jika aktivitas bisnis atau industri meningkat, maka ini juga mengartikan penggunaan minyak yang meningkat, sehingga pada akhirnya lagi-lagi kembali pada kondisi persediaan yang terbatas dan permintaan meningkat.
Sebaliknya disaat kondisi perekonomian sedang kurang baik, maka banyak industri yang produksinya akan menurun atau bahkan tutup, sehingga berkurangnya aktivitas bisnis tersebut akan berdampak pada menurunnya penggunaan minyak, sehingga supply minyak cadangan semakin banyak dan harga minyak akan turun.
Demand atau permintaan dari penggunaan minyak pribadi pun dapat berpengaruh, seperti misalnya permintaan minyak yang akan meningkat di musim panas, dimana banyak orang akan bepergian untuk liburan, demikian juga saat musim dingin, dimana kebutuhan minyak meningkat karena kebutuhan penghangat ruangan.
Produsen
Faktor fundamental lain yang perlu diperhatikan saat melakukan trading komoditas adalah memperhatikan kebijakan-kebijakan yang diambil oleh negara-negara penghasil atau pengekspor emas dan minyak terbesar dunia.
Selain Amerika Serikat, beberapa negara yang kebijakan atau kondisi perekonomian-nya bisa menjadi indikator pergerakan harga emas adalah Australia, New Zealand, Kanada, dan Swiss.
- Australia merupakan salah satu negara penghasil emas terbesar, maka dari itu setiap kali harga emas naik, maka para importir emas Australia akan memburu lebih banyak dolar Australia / Australian Dollar (AUD) untuk menutup biaya kenaikan harga emas tersebut.
- New Zealand : pergerakan New Zealand Dollar (NZD) cenderung searah dengan Australian Dollar (AUD), dan basis perekonomian New Zealand pun tidak jauh berbeda dengan Australia, yaitu bergantung pada ekspor komoditas, perbedaanya adalah New Zealand bertumpu pada ekspor produk olahan susu dan daging, namun meskipun komoditas negeri ini tidak ada hubungannya dengan harga emas, korelasi positifnya dengan dolar Australia inilah yang menjadikan pergerakan NZD/USD dan XAU/USD cenderung searah.
- Kanada : meskipun negara ini lebih dikenal sebagai salah satu negara produsen dan eksportir minyak mentah terbesar, Kanada juga merupakan salah satu negara pengekspor emas terbesar di dunia, maka tidak heran jika pergerakan USD/CAD dan XAU/USD memiliki korelasi yang kuat.
- Swiss : meskipun Swiss bukan merupakan sebuah negara penghasil / pengekspor emas dunia, korelasi kuat tercipta karena Swiss adalah salah satu negara yang masih menimbun emas dalam jumlah besar di perbankannya.
Adapun negara-negara lain yang merupakan penghasil emas terbesar di dunia adalah China, Rusia, Amerika Serikat, Ghana, Peru, Meksiko, Indonesia, Afrika Selatan, dll.
Berdasarkan data yang terlampir pada situs Gold.org, berikut ini adalah negara penghasil emas terbesar di dunia per-Juni 2022 :
NO | COUNTRY | TONNES |
---|---|---|
1 | China | 332.0 |
2 | Russian | 330.9 |
3 | Australia | 315.1 |
4 | Canada | 192.9 |
5 | United States | 186.8 |
6 | Ghana | 129.2 |
7 | Peru | 127.3 |
8 | Mexico | 124.5 |
9 | Indonesia | 117.5 |
10 | South Africa | 113.6 |
11 | Uzbekistan | 104.9 |
12 | Burkina Faso | 102.8 |
13 | Mali | 98.7 |
14 | Brazil | 90.1 |
15 | Sudan | 85.1 |
16 | Republic of the Cong | 63.3 |
17 | Colombia | 61.0 |
18 | Guinea | 60.5 |
19 | Zimbabwe | 46.4 |
20 | Bolivia | 45.7 |
21 | Tanzania | 45.4 |
22 | Côte d'Ivoire | 41.9 |
23 | Papua New Guinea | 40.9 |
24 | Turkey | 39.5 |
25 | Argentina | 37.0 |
26 | Venezuela | 35.0 |
27 | Chile | 33.6 |
28 | Suriname | 28.3 |
29 | Philippines | 28.0 |
30 | Dominican Republic | 25.5 |
31 | Kyrgyz Republic | 21.8 |
32 | Ecuador | 21.3 |
33 | Senegal | 20.7 |
34 | Liberia | 20.5 |
35 | Guyana | 20.1 |
36 | Mongolia | 19.2 |
37 | Niger | 18.5 |
38 | Madagascar | 15.5 |
39 | Kazakhstan | 11.4 |
40 | Laos | 11.4 |
41 | Bulgaria | 10.1 |
42 | Finland | 9.1 |
43 | Mauritania | 8.1 |
44 | Sweden | 7.5 |
45 | New Zealand | 5.3 |
Dan untuk minyak, berdasarkan data BP Statistical Review 2022, Amerika Serikat masih menempati posisi pertama sebagai negara penghasil minyak bumi terbesar, berkontribusi sekitar 18,5% produksi minyak bumi dunia tahun 2021, tercantum mampu menghasilkan sekitar 16,58 juta barel perhari, yang disusul oleh Arab Saudi dan Rusia dengan masing-masing mampu memproduksi sekitar 10,95 juta barel perhari atau masing-masing berkontribusi sekitar 12,2%.
1 barel = 159 liter atau 42 galon.
Dan sesuai penjelasan diatas yang menyatakan bahwa Kanada yang selain merupakan negara penghasil dan pengekspor emas terbesar dunia, juga merupakan salah satu negara penghasil dan pengekspor minyak terbesar di dunia, Kanada mampu menghasilkan minyak bumi sekitar 5,43 juta barel perhari dengan kontribusi sekitar 6% atas produksi minyak dunia, ini mengartikan bahwa pertumbuhan ekonomi, pendapatan masyarakat, serta ketenagakerjaannya cukup bergantung pada komoditas minyak.
Apabila harga minyak meningkat, maka perekonomian dapat diharapkan melesat, gaji pegawai migas akan naik, mendorong konsumsi dan investasi di berbagai sektor lainnya, sehingga pertumbuhan ekonomi dapat tercapai, sebaliknya jika harga minyak turun, maka perekonomian Kanada juga dapat ikut terseret,
Amerika Serikat yang merupakan negara penghasil minyak terbesar dunia adalah sekaligus merupakan konsumen minyak terbesar dunia, ketidakmampuanmya dalam memenuhi kebutuhan industri dan masyarakatnya yang begitu besar memaksa Amerika Serikat untuk mengimpor minyak mentah dari Kanada dan sejumlah negara lainnya, dengan kata lain jika harga minyak naik, maka Kanada akan diuntungkan, sedangkan bila harga minyak menurun, maka amerika yang diuntungkan.
Korelasi terbalik atau negatif antara harga minyak dan USD/CAD ini telah berlangsung sejak lama secara konsisten, sehingga tidak heran jika sejumlah trader masih cenderung beranggapan jika harga minyak menurun, maka USD/CAD akan naik, dan sebaliknya.
Negara lain yang merupakan 10 besar penghasil minyak terbesar dunia adalah (5) Irak dengan jumlah produksi sekitar 4,10 juta barel perhari, kemudian (6) China dengan kemampuan produksi sekitar 3,99 juta barel minyak perhari, (7) Arab Saudi dengan jumlah produksi sekitar 3,67 juta barel perhari, (8) Iran dengan kemampuan produksi sekitar 3,62 juta barel perhari, (9) Brasil dengan jumlah produksi sekitar 2,99 juta barel perhari, dan (10) Kuwait yang mampu menghasilkan sekitar 2,74 juta barel perhari.
Masih berdasarkan data BP Statistical Review of World Energy 2022, Indonesia menempati urutan ke-24 dengan kemampuan produksi sekitar 692 ribu barel perhari atau berkontribusi sekitar 0,8% produksi minyak dunia.
OPEC
Khusus untuk minyak, dari sekian banyak negara produsen minyak, 12 diantaranya merupakan anggota OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries), yaitu (1) Arab Saudi, (2) Irak, (3) Iran, (4) Uni Emirat Arab, (5) Aljazair, (6) Qatar, (7) Ekuador, (8) Angola, (9) Kuwait, (10) Libya, (11) Nigeria, dan (12) Venezuela.
Negara-negara penghasil minyak besar lainnya seperti Rusia, Amerika Serikat, China, Kanada, tidak bergabung dalam OPEC.
Indonesia pernah bergabung menjadi anggota OPEC pada tahun 1962, namun mengajukan diri untuk keluar pada tahun 2008 karena sudah tidak lagi menjadi negara pengekspor minyak, dan kembali aktif menjadi anggota OPEC secara resmi pada tahun 2014, yang kemudian kembali mengumumkan keluar dari OPEC pada tahun 2016 yang dikarenakan kebijakan OPEC menuntut Indonesia untuk menurunkan produksi minyak sebanyak 5% atau sekitar 37 ribu barel perhari untuk menghentikan penurunan harga minyak dunia.
Dari alasan keluarnya Indonesia kita dapat melihat bagaimana peranan OPEC dalam menentukan stabilitas harga minyak dunia.
Kondisi hubungan antar negara-negara produsen minyak (baik OPEC maupun non OPEC) juga dapat mempengaruhi harga minyak, seperti misalnya hubungan politik Iran dan Venezuela dengan Amerika Serikat yang kurang baik, embargo minyak Arab, perang Irak dan Iran, dll. itu semua dapat mempengaruhi pergerakan harga minyak secara signifikan.
Perkembangan Teknologi
Kemajuan teknologi pengeboran minyak saat ini telah menjadikan produksi minyak menjadi lebih cepat, yang secara otomatis ini menjadikan supply atau ketersediaan cadangan minyak semakin cepat penuh yang akhirnya memicu penurunan harga karena ketimpangannya dengan tingkat permintaan, salah satu contohnya adalah penemuan teknik fracking yang memungkinkan pengeboran minyak shale dari bebatuan, dan perkembangan teknologi ini juga tentu tidak terlepas dari proses penambangan emas.
Kesimpulan
Jika penjelasan beberapa faktor penggerak harga emas dan minyak diatas memberikan gambaran yang lebih jelas untuk anda dibandingkan mata uang, maka trading pada 2 komoditas ini adalah opsi yang layak untuk dipertimbangkan.
Jika anda sudah terbiasa menerapkan strategi scalping, tingginya volatilas emas dan minyak bisa menjadi kondisi yang ideal.
Silahkan baca juga : Scalping dengan Bollinger Bands & Stochastic Oscilator
Tambahan
Rilis data terkait seperti suku bunga, dll dapat dilihat pada situs ForexFactory.com, salah satu situs yang paling banyak digunakan oleh para trader untuk memantau jadwal rilis data ekonomi, situs ini menyajikan jadwal kegiatan ekonomi beserta tingkat impactnya dengan cukup rinci.
Alternatif :