Harap dicatat, anda belum tentu cocok menggunakan teknik ini, utamakan kenyamanan anda sendiri, apapun teknik yang digunakan, intinya anda harus nyaman dalam menerapkannya dan mampu memperoleh keuntungan.
Teknik trading ini disebut scalping, trader yang menerapkannya disebut scalper, teknik yang memanfaatkan pergerakan / volatilitas pada jangka pendek atau timeframe kecil, tidak perlu setting target profit karena posisi akan segera ditutup ketika sudah mencapai profit tertentu, yang tetap wajib adalah stop loss.
Teknik ini bisa dikatakan liar, harus cekatan dalam mengambil keputusan membuka dan menutup posisi dengan cepat, dimana bisa terjadi dalam hitungan menit, tidak ada istilah panik atau menyesal telah menutup posisi terlalu cepat (seharusnya bisa profit lebih), konsep teknik ini memang mengincar peluang pada volatilitas jangka pendek, harga terus bergerak, peluang terus ada.
Bagaimana resiko teknik ini ? 100%, semua bisa ludes, ya itulah trading, apapun tekniknya, peluang dan resikonya berbanding lurus, Resiko dalam Trading Forex itu Pasti.
Kalau beresiko seperti ini kenapa dishare ?, tidak ada teknik trading yang zero risk.
Aturan dasar :
- Hindari membuka posisi trading menjelang perilisan data ekonomi yang bisa memicu volatilitas liar yang pergerakan sementaranya bisa menghantam stop loss, jangan sampai profit-profit kecil yang sudah dikumpulkan lenyap hanya karena pergerakan sementara oleh volatilitas liar ini, sekalipun tidak bisa diprediksi seperti itu, setidaknya ini upaya untuk menghindari resiko tersebut.
- Trading pada instrumen atau pair mata uang mayor dengan spread rendah seperti misalnya EUR/USD atau GBP/USD, sebenarnya dalam scalping tidak masalah apapun instrumen atau pair mata uangnya, karena fokusnya adalah mengincar peluang pada volatilitas jangka pendek, namun jika baru melakukan trading, instrumen atau pair mata uang mayor dengan spread rendah lebih disarankan.
- Jangan membuka posisi trading secara bersamaan pada pair yang memiliki korelasi, seperti misalnya EUR/USD dan USD/CHF, dll.
- Kontrol jumlah posisi dan lot menyesuaikan kemampuan balance, jangan menyalahgunakan leverage, resikonya bisa kehilangan semua modal anda dalam satu waktu alias margin call karena kecerobohan ini.
- Usahakan menggunakan broker dengan fasilitas yang mendukung teknik ini, terutama besaran leverage dan spread yang rendah, serta tentunya yang juga digunakan oleh banyak trader Indonesia seperti misalnya Exness,.
Setting / Persiapan
Pertama aktifkan dulu One Click Trading : klik Options pada menu diatas > klik tab Trade > centang One Click Trading dan pilih Yes.
Kemudian setting indikator, yaitu RSI (Relative Strength Index) dan MACD Histogram.
- Klik menu Insert > Indicator dan cari RSI pada kategori Oscillators, setting RSI menggunakan periode 9 (bawaan standar 14), dan rubah level Oversold dan Overbought menjadi 20-80 (bawaan 30-70), cara menggunakannya adalah memastikan level RSI telah memotong garis level Oversold / 20 dari bawah ke atas sebagai sinyal untuk membuka posisi buy, dan sebaliknya adalah sinyal untuk membuka posisi sell jika RSI telah memotong garis level Overbought / 80 dari atas ke bawah.
- Untuk Indikator MACD Histogram silahkan download dulu disini, jika tidak tau cara install atau mengintegrasikannya ke metatrader, silahkan baca disini, metatrader sendiri sebenarnya sudah menyediakan MACD, namun tidak selengkap MACD Histogram yang akan digunakan pada strategi ini. untuk cara menggunakannya hampir sama seperti RSI, yaitu memperhatikan level Overbought dan Oversold, tujuannya adalah untuk mendapatkan sinyal yang lebih akurat, Kombinasi RSI dan MACD Histogram akan saling mengkofirmasi, apabila keduanya bertentangan dalam memberikan sinyal, maka jangan membuka posisi, sebaiknya tunggu hingga kedua indikator ini searah.
Setelah memasang indikator beserta settingan parameter-nya, klik kanan pada chart dan klik save template, simpan dengan nama "Default" agar otomatis menjadi default template ketika membuka chart atau grafik harga instrumen lain, kemudian jejerkan semua chart yang akan ditradingkan, seperti contoh gambar dibawah ini :
Settingan indikator seharusnya seperti gambar dibawah ini (hanya contoh, sesuaikan tampilan chart / grafik pergerakan harga dengan kenyamanan masing-masing) :
Eksekusi
Dengan anggapan anda memulai dengan balance $50, silahkan mulai dengan mencari prospek dengan memperhatikan masing-masing chart instrumen, perhatikan trend yang sedang terjadi pada timeframe besar dulu misalnya H1, kemudian perhatikan pada timeframe yang lebih kecil lagi seperti misalnya M30 & M15, cari instrumen yang pergerakannya sedang berada pada kondisi Overbought atau Oversold.
Setelah menemukan sebuah kondisi instrumen dengan indikator RSI dan MACD Histogram memberikan sinyal bahwa sedang terjadi kondisi Overbought hampir di semua timeframe, dan sudah memotong level Overbought, maka buka posisi sell, menyesuaikan kekuatan balance sebaiknya volume order cukup 0.01 Lot saja.
Sebaliknya jika indikator RSI dan MACD Histogram memberikan sinyal bahwa sedang terjadi kondisi Oversold (sudah memotong level 20), maka buka posisi buy.
Jka membuka posisi buy, letakkan stop loss dibawah harga terendah terakhir sesuai timeframe, sebaliknya jika membuka posisi sell letakkan stop loss diatas harga tertinggi terakhir, contoh seperti gambar dibawah ini (garis merah adalah stop loss) :
Penempatan stop loss jika membuka posisi buy :
Penempatan stop loss jika membuka posisi sell :
Silahkan baca juga : 3 Hal Penting dalam menentukan posisi Stop Loss
Tutup posisi ketika sudah profit $2-3 keatas, dan ingat jangan sesali jika ternyata seharusnya bisa profit lebih dari itu, kembali pada konsep teknik ini memang memanfaatkan pergerakan atau volatilitas jangka pendek yang berkelanjutan, asal profit segera exit dan lanjut cari peluang baru.
Hati-Hati! Jangan sampai Over Position atau Over Lot, dengan perumpamaan balance $50, seharusnya tidak membuka lebih dari 2 posisi secara bersamaan (0.01 lot perposisi / max total 0.02 Lot), dan ingat hindari instrumen yang memiliki korelasi.
Sebagai ilustrasi, jika dalam sehari bisa menyelesaikan 10 posisi dengan rata-rata profit $2-$3, yang berarti averagenya adalah $1,5, maka peluangnya adalah $1,5 x 10 = $15, ini sudah 30% dari modal, presentase pertumbungan modal yang sangat sehat dalam hitungan bisnis.
Jangan lupa untuk mencukupkan diri terhadap profit yang sudah didapat, jangan serakah, lebih baik lagi jika memiliki target harian, misalkan berhenti untuk hari itu jika sudah profit $15, dengan target ini saja jika misalkan berhasil konsisten, berarti jika dikalikan hari trading (5 hari dalam seminggu / 20 hari dalam sebulan), maka peluangnya adalah $300 dalam sebulan.
Baca Juga :