Seringkali trader pemula merespon kondisi penguatan suatu mata uang dengan cara yang kurang tepat, seperti misalnya saat melihat bahwa Euro (EUR) sedang memasuki momentum untuk menguat (teknikal & fundamental yang bagus) kemudian secara membabi buta membuka posisi Buy Euro di hampir semua pasangan dengan berharap mengunci lebih banyak peluang, yang akhirnya seringkali malah berujung margin call, terutama scalper.
Padahal mengukur kondisi sebuah mata uang tidak bisa dengan cara seperti ini, mata uang yang diperdagangkan di pasar forex adalah pasangan mata uang yang memiliki kekuatan dan kelemahannya masing-masing, contoh dengan gambar dibawah ini, yang menunjukkan bahwa Euro tidak menguat terhadap semua mata uang :
Dalam mengukur kekuatan sebuah mata uang untuk acuan membuka posisi trading, cara yang lebih disarankan adalah dengan mencari mata uang yang sedang paling menguat dan melemah.
Contoh 1 : Setelah meyakini Euro sedang menguat, carilah mata uang apa yang sedang melemah hampir di semua pasangan, dan bukalah posisi buy Euro terhadap pasangan itu saja, jangan terhadap semua pasangan, hal ini memang belum tentu benar dan menjanjikan profit, namun setidaknya kondisi Euro yang sedang menguat bisa anda manfaatkan dengan baik dengan tidak sembarangan membuka posisi buy Euro terhadap semua pasangan.
Contoh 2 : Euro sedang menguat terhadap dolar AS (USD), dan pada saat yang bersamaan New Zealand Dollar (NZD) sedang melemah terhadap USD, membuka posisi buy pada EUR/NZD akan lebih prospek dibandingkan membuka posisi buy pada EUR/USD.