Sesuaikan Gaya Trading dengan Kecendrungan Pribadi

14/04/2024

Terutama kecendrungan dalam hal waktu, yang umumnya dalam dunia trading terbagi dalam 4 jenis, yaitu Scalping, Day Trading, Swing Trading dan Position Trading.

Scalping

Gaya atau teknik trading ini memiliki tingkat frekuensi paling tinggi diantara teknik trading lainnya, dimana trader akan memanfaatkan pergerakan-pergerakan kecil pada timeframe kecil seperti misalnya M15 dan M30.

Waktu pembukaan dan penutupan posisi trading bisa terjadi dalam kurun waktu sangat cepat bahkan dalam hitungan menit, sehingga dalam sehari trader dengan teknik ini bisa menyelesaikan puluhan posisi trading.

Teknik trading ini cocok untuk anda yang memiliki waktu cukup lama setiap harinya untuk memperhatikan pergerakan harga.

Modal trading sebenarnya bukanlah acuan terhadap pemilihan teknik trading, namun teknik ini seringkali diterapkan oleh trader dengan modal kecil.

Dalam penerapannya, trader harus cekatan dalam mengeksekusi open/close posisi tanpa menyesal apalagi panik, tidak ada istilah terlalu cepat menutup posisi, karena kembali pada konsepnya yang memang memanfaatkan pergerakan-pergerakan kecil secara berulang.

Peluang pada teknik ini tidak bisa dianggap remeh, seperti misalnya dalam sehari bisa menyelesaikan 10 posisi dengan rata-rata profit $3 saja, maka total profit hariannya adalah $30.

Sepertinya terdengar mudah ya, jujur tidak pada prakteknya, pengendalian emosi, jumlah posisi, volume lot, kecekatan pembukaan dan penutupan posisi benar-benar dituntut kedisiplinannya pada penerapan teknik ini.

Kesalahan yang sering dilakukan dalam menerapkan teknik ini adalah tidak mengontrol emosi dan terlalu banyak membuka posisi trading (over position / over lot) tanpa memperhatikan margin, tidak bijak menggunakan leverage, sehingga berujung dengan margin call.

Day Trading

Trader dengan teknik ini menggunakan timeframe yang lebih besar untuk memperhatikan trend yang sedang terjadi, biasanya H1 keatas, tidak mengincar peluang pada pergerakan-pergerakan di timeframe kecil seperti scalper, dan biasanya hanya akan membuka 1 atau 2 posisi saja perhari

Day Trader cenderung akan lebih memilih untuk membuka posisi dengan mengikuti arah trend, peletakan fokusnya adalah kapan saat yang tepat untuk membuka posisi trading dengan resiko dan target profit yang terukur.

Swing Trading

Trader dengan teknik ini tidak tentu menggunakan timeframe besar atau kecil, fokusnya adalah mencari area-area yang berpotensi menjadi area reversal atau pembalikan harga, mengincar posisi trading yang paling maksimal, pada area tertinggi atau terendah sebelum pembalikan harga terjadi.

Dari segi waktupun swing trader ini tidak menentu, karena keyakinannya yang cenderung sangat kuat terhadap target profit.

Indikator andalan swing trader ini biasanya adalah Fibonacci Retracement, indikator yang dapat membantu trader untuk menentukan area stop loss dan target profit.

Position Trading 

Ini adalah teknik trading dengan frekuensi paling rendah, yang biasanya cenderung lebih mengandalkan analisa fundamental dibandingkan teknikal.

Trader dengan teknik ini bisa menahan posisi hingga mingguan bahkan bulanan, keyakinan akurasi analisanya jelas sangat tinggi, sangat banyak aspek yang diperhatikan untuk menentukan area pembukaan posisi trading.