Pastikan dulu kecendrungan anda dalam menyikapi pasar, selama ini lebih condong ke Trader atau Investor ?
Trader ataupun Investor memang merupakan sama-sama pelaku pasar, namun keduanya memiliki sudut pandang yang sangat berbeda dalam menyikapi pasar, dan ini menjadi penting dipastikan untuk mencapai hasil yang maksimal di pasar.
Adapun karakter trader sejatinya adalah tidak terlalu pusing dengan harga instrument naik atau turun, karena trader memang memerlukan volatilitas atau pergerakan harga yang terus terjadi secara berkelanjutan untuk mencari peluang dan meraup keuntungan, dan cenderung bereaksi berdasarkan analisa teknikal atau pola pergerakan harga yang terjadi (yang dalam praktiknya juga menggunakan dasar-dasar fundamental sebagai keputusan membuka posisi trading)
Sedangkan Investor adalah pelaku pasar yang memiliki mindset jangka panjang yang cenderung bereaksi atas dasar fundamental, dan lebih sedikit terpengaruh terhadap pergerakan harga sementara.
Maka dengan perbedaan karakteristik inilah sewaktu-waktu pasar bisa memiliki volatilitas yang mengejutkan, yang dimana saat para investor besar (institusi keuangan, dll) melakukan aksi taking profit atau keluar dari pasar dengan jumlah besar setelah trader-trader retail baru saja masuk, yang akhirnya membuat pergerakan pasar melibas stop loss para trader-trader retail ini (tidak selalu karena hal ini, hanya salah satu contoh mengapa sewaktu-waktu pergerakan pasar bisa sangat liar, sebab-sebab lainnya adalah gejolak politik, regulasi, dsb yang terkait dengan instrument.).
Atau Kondisi sebaliknya, dimana setelah para trader-trader retail membuka posisi trading (misalnya sell), dan disisi lain para investor besar justru memiliki pandangan jika harga instrument tersebut merupakan area yang bagus untuk masuk, ditambah kemungkinan adanya fundamental yang menjanjikan pada instrument tersebut untuk jangka panjang, maka para investor besar ini akan masuk dengan melakukan aksi buy besar-besaran, yang lagi-lagi trader-trader retail yang baru saja membuka posisi trading sell berakhir dengan terlibas lagi semua stop loss-nya.
Dan karena karakter ini juga mengapa trader akan lebih cenderung memasuki dunia trading forex dibandingkan saham, tentunya karena instrument-instrument investasi di pasar forex yang jauh lebih volatil dibandingkan pasar saham (semakin volatil sebuah instrument maka akan semakin banyak peluang yang ada)
Ditambah dengan hadirnya instrument atau aset kripto saat ini, yang dimana aset kripto ini memiliki volatilitas yang sangat tinggi, jika saham bergerak 1-2% saja sudah menjadi hal yang menegangkan, berbeda dengan aset kripto yang pergerakannya bisa hingga puluhan persen dalam waktu singkat.
Para investor akan cenderung lebih menyukai aset yang tidak terlalu volatil namun teruji pertumbuhannya dalam jangka panjang, seperti misalnya saham, komoditas emas, dsb.
Namun dalam kasus ini aset kripto-pun sebenarnya juga telah menunjukkan performa yang bisa dikatakan telah merevolusi pasar, terutama bitcoin. aset yang luar biasa volatil namun pada akhirnya berhasil membuktikan hasil pertumbuhan yang tidak main-main hingga ribuan persen. maka tidak heran jika kini satu-persatu para investor besar akhirnya mulai memasukkan aset kripto kedalam portfolionya.
Dari contoh kasus pergerakan pasar yang sewaktu-waktu sangat volatil dan melibas stop loss para trader retail, sebenarnya secara tidak langsung itu bisa menggambarkan bahwa investor besar seringkali berhasil merespon pasar dengan emosi atau kesabaran yang lebih baik dibandingkan para trader. mereka benar-benar sabar menunggu waktu yang tepat untuk kapan masuk dan keluar pasar, mereka tidak akan terlalu terpengaruh terhadap volatilitas harga sementara, perhitungan mereka adalah jangka panjang.
Berbeda dengan trader retail yang cenderung lebih emosional dalam merespon pergerakan pasar, pergerakan harian akan menjadi hal penting untuk diperhatikan, apalagi untuk trader dengan strategi scalping yang menggunakan timeframe rendah, semua reaksi tersebut karena trader retail benar-benar meletakkan emosi dan reaksi berdasarkan volatilitas harga.
Namun bukan berarti investor akan selalu lebih berhasil di pasar dibandingkan trader, emosi dan reaksi atau cara memperlakukan pasar-lah yang menjadi kunci keberhasilan, jadi bukan masalah trader atau investor, apa intrument investasi atau asetnya, tapi penyesuaian untuk menentukan mana yang lebih cocok dengan pengendalian emosi dan cara menyikapi pasar.
Misalnya anda adalah tipikal yang lebih nyaman dengan buy & hold untuk jangka panjang, misalnya 5-10 tahun, maka saham, komuditas, dan kripto mungkin akan lebih tepat untuk anda.
Tapi jika anda adalah tipikal yang lebih nyaman untuk keluar dan masuk pasar dengan cepat, maka istrumen atau pair mata uang pada trading forex akan lebih cocok untuk anda, dan juga aset kripto, saham sepertinya kurang cocok untuk rencana dibawah 5 tahun.
Kenapa Kripto menjadi Ideal untuk Jangka Pendek maupun Panjang ?
Karena tidak dapat dipungkiri jika saat ini volatilitas aset kripto lebih mampu memberikan banyak peluang pada trader dibandingkan instrumen lainnnya, yang secara bersamaan juga telah membuktikan performa jangka panjangnya kepada para investor.