Penyesuaian timeframe dalam trading ini sangat penting, seperti misalnya trader dengan teknik scalping yang perharinya bisa menyelesaikan puluhan posisi trading, biasanya akan menggunakan timeframe rendah dibawah M30 untuk menemukan banyak peluang pada pergerakan harga, yang tentunya akan mengalami kesulitan jika menggunakan timeframe H4 keatas, demikian juga sebaliknya trader harian / day trading yang biasanya menggunakan timeframe diatas H1 akan kesulitan jika menggunakan timeframe rendah dibawah M15.
Day trading atau swing trading biasanya menggunakan timeframe besar untuk mengidentifikasi trend, dan bisa mengambil keputusan untuk membuka posisi trading pada timeframe yang lebih rendah.
Sedangkan scalper biasanya tidak akan memperdulikan kualitas sinyal untuk jangka panjang, namun peluang pada volatilitas / pergerakan yang sedang terjadi, sekalipun bukan yang pergerakan signifikan, prinsipnya memang memanfaatkan pergerakan kecil yang sedang terjadi, maka dari itu trading dengan teknik scalping memang lebih cocok menggunakan timeframe rendah untuk memaksimalkan volatilitas.
Jika anda menggunakan teknik scalping, timeframe yang pantas seharusnya memang M30 kebawah, idealnya M5, M15, dan M30, namun disarankan untuk memperhatikan timeframe besar untuk mengukur resiko.
Sedangkan jika anda cenderung menerapkan day trading atau swing trading yang biasanya hanya menyelesaikan 1-2 posisi trading perhari, maka timeframe H1 keatas akan lebih cocok untuk memaksimalkan identifikasi trend jangka panjang dan menghindari fake signal.