Kondisi komoditas dan index memberikan pengaruh yang signifikan terhadap nilai mata uang, terutama minyak mentah dan emas yang mampu mempengaruhi naik turunnya nilai mata uang USD dan mata uang lainnya.
Minyak Mentah
Minyak mentah atau yang juga dikenal sebagai Crude Oil adalah kebutuhan utama dunia, peristiwa beberapa waktu lalu dimana harga minyak kembali turun ke area dibawah $120 perbarelnya disebabkan oleh badai edward yang mengacaukan pipa gas & minyak diteluk Meksiko, sehingga minyak mentah dijual dibawah harga normal untuk menyelamatkan persediaan yang ada.
Contoh lainnya adalah ketika dolar kanada (CAD) yang mengalami kemerosotan saat harga minyak turun dari $147,47 pada 15 Juli 2008 menjadi $118.38 pada 6 Agustus 2008.
Pada masa itu grafik USD/CAD mencatatkan kenaikan tajam, sebaliknya dengan naiknya harga minyak mentah dunia maka nilai mata uang USD akan melemah, hal ini disebabkan karena beban konsumsi minyak negara Amerika yang juga akan meningkat diikuti neraca perdagangan yang negatif.
Emas
Komoditas yang disimbolkan dengan XAU ini kini tengah berada dalam level harga yang tinggi karena jumlahnya yang sangat terbatas.
Pertama kali pemerintah Amerika mematok harga emas sebesar $20,67 per troy ons ($664,56/kg), dan pada tahun 1934 naik menjadi $35 per troy ons atau setara dengan $1125,27 per kg.
Pada tahun 2005, badan World Gold Council memperkirakan persediaan emas di dunia telah mencapai 3,859 ton, yang jika dikurangi dengan permintaan emas yang totalnya mencapai 3,754 ton, maka masih tersisa 105 ton.
Salah satu mata uang yang cukup sensitif terhadap naik turunnya harga emas adalah Dolar Australia (AUD).
Index
Dow Jones Index adalah indeks utama yang mencakup 130,000 jenis produk investasi fix income dan alternatif, termasuk didalamnya investasi hedge fund dan pasar komoditas.
Dow Jones Index juga merupakan pemilik dari Dow Jones STOXX Index, salah satu basis indeks yang didalamnya terdapat indeks Eropa, Wilshire Associates (Dow Jones Wilshire Global Index), yang terdiri dari data Dow Jones Wilshire 5,000 yang didalamnya terdapat indeks di 60 negara dan 12,000 perusahaan sekuritas.
Sistem yang terdapat didalamnya merupakan suatu kesatuan sistem yang terpadu dan terintegrasi satu dengan yang lainnya, intinya Dow Jones Index ini mencerminkan 95% kapitalisasi perusahaan Amerika, diluar perusahaan kecil menengah yang pergerakan sahamnya lambat.
Pergerakan Dow Jones Index akan sangat mempengaruhi mata uang USD, jika semua harga saham yang tergabung dalam Dow Jones Index naik maka nilai mata uang USD juga akan cenderung naik, demikian pula sebaliknya.