Pengaruh Deflasi terhadap pergerakan Pasar

13/04/2024

Deflasi adalah sebuah kondisi dimana harga barang dan jasa umum merosot dan nilai mata uang bertambah, pada awalnya banyak ekonom memperkirakan deflasi bisa diatasi dengan cepat, namun pada kenyataannya belum ada satu negara pun yang bisa mengatasi kerusakan akibat deflasi hingga ekonomi kembali berjalan normal.

Seperti misalnya Hong Kong yang mengalami deflasi pada tahun 2002, hingga saat ini masih belum bisa memperbaiki dampak akibat deflasi tersebut, dan juga Jepang yang mengalami masa deflasi panjang sejak awal tahun 1990, hingga saat ini juga masih berusaha memulihkan pertumbuhan ekonominya, dampak deflasi ini sangat buruk dan bisa berlangsung dalam waktu sangat lama.

Dampak Terhadap Perekonomian

  • Merosotnya Pendapatan Perusahaan : agar tetap bisa bersaing, perusahaan-perusahaan harus menurunkan harga. jika keadaan ini berlangsung terus-menerus maka keuntungan sektor bisnis mencakup industri, manufaktur, perdagangan, bahkan perumahan dan jasa akan merosot tajam yang pada akhirnya mereka bisa mengalami kerugian.
  • Pengurangan Gaji dan PHK : banyak perusahaan akan mengurangi pengeluaran dengan berbagai cara, diantaranya adalah dengan mengurangi gaji para karyawan, merumahkan sementara karyawan yang dianggap kurang produktif, bahkan melakukan PHK.
  • Perubahan pola Pengeluaran Konsumen : hubungan antara deflasi dan pengeluaran konsumen relatif agak kompleks dan sulit diperkirakan, namun umumnya dalam keadaan deflasi pada mulanya konsumen akan memanfaatkan turunnya harga-harga sehingga pengeluaran konsumen akan naik tajam, namun setelah gaji berkurang atau bahkan jika tidak bekerja lagi, maka secara otomatis akan mengurangi pengeluarannya juga dengan signifikan, sehingga angka pengeluaran konsumen akan berubah turun secara drastis.
  • Anjloknya Investasi dan Harga Saham : para investor tentu akan menahan dananya sambil menunggu peluang pasca deflasi, karena banyak perusahaan merugi, tentu saja harga sahamnya merosot, dan efek domino ini akan berlangsung dengan cepat hingga indeks harga saham negara terkait anjlok, para investor tidak akan menahan portofolionya di saham negara tersebut, dan segera mengalihkan modalnya ke aset keuangan atau negara lainnya.
  • Turunnya Iklim Kredit : para kreditur akan membatasi pinjaman kreditnya atau menahan diri dengan tidak mengambil kredit baru, banyak perusahaan leasing yang mengalami kesulitan pada saat deflasi karena banyaknya peminjam yang gagal bayar, sekalipun bank menurunkan suku bunga pinjaman, tetap hanya akan sedikit yang bersedia meminjam.

Dampak terhadap pergerakan Pasar

Dengan kata lain, deflasi ini adalah suatu keadaan dimana jumlah barang yang beredar melebihi jumlah uang yang beredar, sehingga harga barang menjadi turun dan nilai uang meningkat (kebalikan dari Inflasi), tentunya ini akan mempengaruhi pergerakan harga nilai mata uang terkait di pasar, sebagai contoh nilai tukar Japan Yen (JPY) yang terus menguat terhadap Dollar AS selama periode deflasi berat sejak tahun 1990-an hingga awal tahun 2013.

Dampak berantai dari menguatnya nilai tukar mata uang adalah semakin mahalnya produk ekspor, sehingga akan menurunkan daya saing produk suatu negara di pasar internasional, dimana permintaan mancanegara atas produk negara tersebut akan merosot, kemudian penurunan pesanan akan mengganggu kinerja sektor industri dan manufaktur domestik.

Untuk mengatasi masalah penurunan daya saing produk sebuah negara di pasar internasional, bank sentral negara terkait tentu akan berusaha dengan keras untuk melemahkan nilai tukar mata uangnya, hal ini pernah dilakukan bank sentral Jepang dengan membeli Dollar AS secara besar-besaran.

Penyebab Deflasi

  • Terlalu banyak produsen dengan produk yang sama, yang mengakibatkan ketatnya persaingan sehingga cenderung berujung pernurunan harga, faktor ini bisa disebabkan oleh rendahnya tingkat suku bunga atau perubahan kebijakan bank sentral, karena semakin mudahnya produsen memperoleh pinjaman dari bank maka akan memicu ekspansi usaha atau produksi barang-barang baru. 
  • Inovasi dalam proses produksi menyebabkan efisiensi dan produktivitas meningkat sangat pesat, hingga akhirnya menyebabkan penurunan harga-harga barang dan jasa. 
  • Berkurangnya jumlah uang beredar yang menyebabkan harga barang dan jasa turun agar bisa memenuhi daya beli konsumen, keadaan ini disebabkan oleh kebijakan bank sentral.
  • Program Penghematan Pemerintah