Stop Loss adalah upaya paling mendasar untuk menjaga kestabilan dana trading, namun sayangnya seringkali diabaikan, trading tanpa menggunakan Stop Loss ibarat menggunakan kendaraan tanpa rem.
Berikut ini adalah 3 hal penting yang perlu diperhatikan dalam menentukan Stop Loss :
1. Timeframe
Perhatikan timeframe lain sebelum menentukan posisi stop loss, seperti misalnya jika melakukan trading dengan timeframe kecil (dibawah M30), maka perhatikan juga timeframe yang lebih besar (H1 keatas) untuk mengidentifikasi area harga terendah atau tertinggi terakhir yang benar-benar teruji sering terjadi pembalikan harga / reversal (support & resistance), jadi sederhananya penempatan stop loss yang ideal adalah dibawah atau diatas area support & resistance tersebut, jika melakukan posisi buy berarti posisi stop loss yang ideal adalah dibawah area support, sebaliknya jika melakukan posisi sell maka posisi stop loss yang ideal adalah diatas area resistance.
2. Jangan berdasarkan Pips & Nominal
Penempatan stop loss berdasarkan pips atau nominal akan memaksa penempatan stop loss di area yang kurang ideal atau tidak seharusnya, area dimana sudah jelas-jelas secara riwayat terakhir tidak pernah terjadi pembalikan harga di area tersebut (bukan area support atau resistance)
3. Spread, Data Ekonomi & Stop Loss Hunter.
Pelebaran spread dapat menghantam stop loss dengan cara yang menyebalkan, terutama di saat-saat adanya perilisan data ekonomi penting yang dapat memicu volatilitas liar sementara, yang juga dapat memicu pelebaran spread yang juga liar, belum lagi jika mengingat adanya Stop Loss Hunter.
Faktanya ini adalah sebagian komponen-komponen resiko yang tidak bisa dihindari dalam trading, namun dapat diminimalisir dengan pemahaman dan penggunaan stop loss yang benar.