Memanfaatkan kondisi Overbought dan Oversold dalam Trading Forex

08/04/2024

Uptrend atau kenaikan harga yang telah mencapai level tertentu dapat mengalami kondisi jenuh beli (overbought), dan sebaliknya downtrend atau penurunan harga yang telah mencapai level tertentu dapat mengalami keadaan jenuh jual (oversold), dimana pada kondisi ini sangat mungkin akan terjadi koreksi atau pembalikan arah pergerakan harga (reversal)

Kemungkinan tersebut bisa diidentifikasi dengan indikator seperti misalnya RSI (Relative Strength Index), yang jika digunakan dengan benar, kondisi overbought dan oversold akan menjadi acuan posisi trading yang bagus.

Standar parameter indikator RSI menerapkan periode 14 dengan level 30-70, aturannya sederhananya adalah ketika RSI telah mencapai level 70 maka akan dianggap overbought, sebaliknya jika level RSI mencapai 30 maka harga dianggap telah oversold.

Dengan contoh parameter periode dan level standar, waktu yang ideal untuk membuka posisi trading adalah ketika pergerakan harga telah memotong level 70 dari atas ke bawah untuk kasus overbought, dan sebaliknya ketika pergerakan harga sudah memotong garis level 30 dari bawah ke atas untuk kasus oversold.

Untuk mendapatkan sinyal dengan tingkat akurasi terbaik, periode dan level RSI perlu disesuaikan dengan timeframe, periode standar 14 sebaiknya digunakan pada timeframe diatas H1, jika menggunakan timeframe kecil dibawah H1, maka idealnya adalah menggunakan period 5-9, dan untuk levelnya ditingkatkan seperti misalnya menjadi 20-80 atau 10-90.