Kemampuan Menganalisa atau Prediksi bukan yang terpenting dalam Trading

09/04/2024

Reaksi adalah hal yang jauh lebih penting dibandingkan Kemampuan Menganalisa Pergerakan Harga.

Bukan hal yang mengherankan jika trader pemula cenderung akan sangat agresif dan bersemangat dalam mempelajari begitu banyak teori untuk menganalisa pergerakan harga, bahkan bisa sampai sangat rajin membaca analisa-analisa para trader di berbagai situs, bergabung dengan berbagai forum untuk mendapatkan sinyal-sinyal trading, dimana yang ditekankan cenderung adalah sisi prediksi, seringkali tidak membahas detail mengenai bagaimana sebaiknya bereaksi apabila prediksi tersebut salah.

Pada faktanya, prediksi dalam trading hanya menghasilkan 2 kondisi, kalau tidak profit, ya loss, sangat berbeda dengan halnya reaksi, yang dimana reaksi ini adalah respon terhadap gejolak harga yang terjadi di pasatr.

Prediksi menjadi pegangan lebih lanjut setelah posisi trading dibuka, tidak bisa dirubah, sedangkan reaksi bersifat relatif sesuai kondisi pasar dan tergantung bagaimana pengendalian emosi terhadap gejolak pergerakan harga yang sedang terjadi.

Jika kemampuan reaksi ini disadari dan terus dilatih, anda akan bisa lebih tenang dalam menghadapi pergerakan pasar, tidak sampai menambah posisi atau hedging ketika ternyata prediksi salah, atau tidak sampai melakukan cutloss karena tekanan.

Kemampuan prediksi memang penting, tanpa prediksi ya bagaimana mau membuka posisi trading, namun jika anda tidak menyadari dan terus mengasah bagaimana sebaiknya bereaksi ketika prediksi salah, anda akan cenderung sulit menerima kenyataan yang terjadi pada pasar dan berujung melakukan hal-hal yang seharusnya tidak perlu dilakukan.

Prediksi yang salah tentunya akan memberi tekanan psikis pada trader, seperti misalnya apa yang harus dilakukan untuk menyelamatkan posisi trading, tekanan yang terus membayangi untuk segera menjadi hero terhadap posisi trading itu sendiri, dimana terkadang aksi heroik tersebut sebenarnya tidak perlu dilakukan, tidak perlu menggeser atau merubah stop loss, apalagi menambah posisi baru atau hedging, karena seringkali keputusan yang diambil pada kondisi ini bisa berakibat fatal bahkan berujung margin call.

Contoh : misalnya anda sudah membuka posisi trading, tentunya dengan batas resiko atau stop loss yang sudah ditentukan, dan ternyata prediksi anda salah, bahkan ditambah semakin besarnya floating loss karena impact dari rilis berita atau data ekonomi penting.

Maka disarankan anda tidak perlu menambah posisi ataupun hedging, upaya terbaik jika teknikal dan fundamental sudah kuat dan searah menyatakan prediksi anda salah adalah : anda harus bisa menerima batas resiko yang sebelumnya sudah ditentukan, tidak perlu menggeser-geser stop loss, tidak usah meyakinkan diri lagi  bahwa prediksi anda seharusnya benar, itu tidak akan merubah kondisi pasar, apalagi sampai doa-doa, itu adalah indikasi psikis anda sudah tidak beres dalam melakukan trading.