Anda harus sudah berkomitmen dan bisa menerima resiko yang bisa terjadi dalam trading, harus memiliki trading plan yang jelas dan prinsip "saya mengerti yang saya lakukan, tujuannya jelas dan siap dengan resikonya"
Jika tidak memiliki komitmen dan prinsip ini, anda akan mudah terombang-ambing dengan berbagai kondisi, seperti misalnya sembarangan mengikuti sinyal trading yang tidak jelas apa dasarnya, atau mungkin bahkan menyerah melakukan trading sendiri yang akhirnya menyerahkan sepenuhnya kepada robot, copy trade, dsb.
Dasar untuk menjadi percaya diri juga tidak kalah penting adalah seberapa jauh pengetahuan anda dalam dunia trading, anda harus sudah mengerti betul dasar-dasar dalam trading, baik itu bagaimana pasar bekerja, manajemen resiko, dsb.
Jika anda melakukan trading dengan dasar dan target yang jelas serta realistis, maka yakin dan percaya dirilah, jangan sampai jadi mendadak khawatir hanya karena melihat berita yang belum tentu valid, atau bahkan diskusi forum dan sinyal yang berbanding terbalik dengan posisi trading anda.
Prediksi bukan yang Terpenting dalam Trading
Reaksi adalah hal yang jauh lebih penting dibandingkan prediksi.
Sangat wajar apabila trader pemula akan sangat bersemangat mempelajari begitu banyak teori untuk menganalisa pergerakan pasar, bisa sampai sangat rajin membaca analisa-analisa trader lain di berbagai forum, mencari sinyal-sinyal trading, dan berbagai antusiasme lainnya.
Pada faktanya, prediksi dalam trading hanya menghasilkan 2 kondisi, kalau tidak profit, ya loss, sangat berbeda dengan halnya reaksi, yang dimana reaksi ini adalah respon terhadap gejolak pergerakan pasar.
Prediksi menjadi pegangan lebih lanjut setelah posisi trading dibuka, tidak bisa dirubah, sedangkan reaksi bersifat relatif sesuai kondisi pasar, dan juga tergantung pada pengendalian emosi.
Jika kemampuan reaksi ini disadari dan terus dilatih, anda akan bisa lebih tenang dalam menyikapi volatilitas pasar, tidak sampai menambah posisi atau hedging ketika ternyata prediksi salah, atau tidak sampai melakukan cutloss karena tekanan.
Kemampuan prediksi memang penting, tanpa prediksi ya bagaimana mau membuat rencana trading, namun jika anda tidak menyadari dan terus mengasah bagaimana sebaiknya bereaksi ketika prediski salah, anda akan cenderung sulit menerima kenyataan yang terjadi pada pasar dan berujung melakukan hal-hal yang seharusnya tidak perlu dilakukan.
Prediksi yang salah tentunya akan memberi tekanan psikis, seperti misalnya apa yang harus dilakukan untuk menyelamatkan posisi trading tersebut, tekanan yang terus membayangi untuk segera menjadi hero terhadap posisi trading itu sendiri, dimana terkadang aksi heroik tersebut sebenarnya tidak perlu dilakukan, tidak perlu menggeser atau merubah stop loss, apalagi menambah posisi baru atau hedging, karena seringkali keputusan yang diambil pada kondisi ini bisa berakibat fatal bahkan berujung margin call.
Contoh misalnya anda sudah membuka posisi trading, tentunya dengan batas resiko atau stop loss yang sudah ditentukan, dan ternyata prediksi anda salah, bahkan ditambah semakin besarnya floating loss karena impact dari adanya berita atau data ekonomi. maka disarankan sebaiknya anda tidak perlu menambah posisi ataupun hedging.
Upaya terbaik jika teknikal dan fundamental sudah kuat dan searah menyatakan prediksi anda salah adalah : anda harus bisa menerima batas resiko yang sebelumnya sudah ditentukan, tidak usah panik menggeser-geser stop loss, tidak usah meyakinkan diri lagi bahwa prediksi anda seharusnya benar, apalagi sampai doa-doa, itu tidak akan merubah kondisi pasar, itu indikasi psikis anda sudah tidak beres dalam trading.