Cara Menggunakan indikator Bollinger Bands

11/04/2024

Diciptakan oleh John Bollinger pada tahun 1980, merupakan salah satu indikator populer untuk membantu trader mengukur volatilitas dan trend yang sedang terjadi.

Indikator ini terdiri dari sebuah Simple Moving Average (SMA) dengan 2 band yang berada diatas dan dibawah garis SMA, band sebelah atas dinamakan Upper Bollinger Band, dan band sebelah bawah dinamakan Lower Bollinger Band, seperti gambar dibawah ini :

Upper dan Lower Band ditentukan berdasarkan penambahan dan pengurangan nilai SMA dengan standar deviasi yang mengukur volatilitas hingga seberapa jauh harga bisa bergerak dari nilai yang sebenarnya (true value).

Rumusnya :

  • Upper Band = SMA (n) + k*Standard Deviation (n)
  • Lower Band = SMA (n) - k*Standard Deviation (n)

n = periode pengukuran (default: 2)

Karena memperhitungkan pengukuran volatilitas, maka kedua band tersebut akan bergerak sesuai dengan kondisi pasar, parameter default indikator ini adalah periode 20 dengan deviasi 2.

Pada penggunaan umumnya, akan dinyatakan sebagai kondisi overbought apabila harga telah menyentuh Upper Band, sedangkan dinyatakan oversold apabila harga menyentuh Lower Band.

Ukuran volatilitas akan terlihat pada jarak band, jika volatilitas sedang tinggi, maka jarak kedua band akan semakin melebar, biasanya terjadi ketika perubahan kondisi sideways menjadi trend.

Sebaliknya volatilitas pasar yang rendah akan terlihat pada jarak kedua band yang semakin menyempit, yang biasanya terjadi ketika ada perubahan dari kondisi trend menjadi sideways.

Saat pasar cenderung sideways, maka waktu membuka posisi trading yang ideal adalah ketika harga telah menembus garis SMA-20 dengan target pada level band terdekat dengan aturan :

  • apabila harga menembus level SMA-20 ke atas, maka entry dilakukan saat candle ditutup di atas SMA-20 dengan target harga mencapai Upper Band. 
  • sebaliknya jika harga menembus level SMA-20 ke bawah, maka entry dilakukan saat candle ditutup di bawah SMA-20 dengan target harga mencapai Lower Band.

Untuk pasar yang sedang trend, sebaiknya menyimpulkan kondisi uptrend hanya apabila harga telah melewati upper band dengan penutupan candle di luar band, dan sebaliknya untuk kondisi downtrend.