Bank Sentral Jepang (BoJ)

09/04/2024

Bank of Japan / Bank Sentral Jepang didirikan pada Tahun 1882, dan berkantor pusat di Chuo, Tokyo.

Sejarah BoJ dimulai ketika pemerintah kerajaan Jepang menetapkan undang-undang mata uang baru pada tahun 1871 atau tahun ke-4 Meiji, yang menyatakan bahwa Yen (JPY) adalah satu-satunya mata uang resmi di Jepang.

Dalam perkembangan selanjutnya, untuk menjaga ketersediaan mata uang Yen dan mengawasi peredaran dan distribusinya, pada tahun 1882 atau tahun ke-15 Meiji didirikanlah BoJ.

BoJ memonopoli pencetakan, pendistribusian dan pengawasan mata uang Yen, BoJ mencetak uang pertamanya pada tahun 1885.

Pasca perang dunia II, untuk sementara waktu pihak sekutu mengeluarkan mata uang militer dan merestrukturisasi BoJ ke dalam bentuk yang lebih independen, setelah itu BoJ kembali beroperasi dengan terus-menerus melakukan perbaikan, terutama yang menyangkut independensinya, seperti layaknya bank sentral di negara-negara modern.

Amandemen atas undang-undang tentang Bank of Japan pada tahun 1997 memberikan kemandirian yang lebih besar, meski BoJ masih menerima kritik sehubungan dengan independensinya.

Salah satu ketergantungan BoJ dengan pemerintah tertuang dalam undang-undang tersebut pada pasal 4 yang menyatakan "dengan memahami fakta bahwa mata uang dan kendali moneter adalah bagian penting dari kebijakan ekonomi menyeluruh, BoJ akan selalu memelihara hubungan yang dekat dengan pemerintah dan saling bertukar pandangan secukupnya, sehingga mata uang, kendali moneter dan acuan dasar kebijakan ekonomi pemerintah akan selalu harmonis."

Tugas Bank of Japan

  • Mencetak mata uang Yen dan mengatur serta mengawasi peredarannya
  • Menjamin kestabilan sistem keuangan di Jepang
  • Menerapkan kebijakan moneter yang diperlukan untuk mencapai target inflasi
  • Mengatur portofolio kekayaan negara (cadangan emas, valuta asing dan lainnya)
  • Ikut serta dalam kegiatan internasional.
  • Mengumpulkan berbagai data ekonomi dan mengadakan penelitian serta analisa

Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, BoJ dapat menggunakan berbagai instrumen kebijakan moneter, layaknya bank-bank sentral dunia lainnya, beberapa instrumen kebijakan yang telah digunakan oleh BoJ antara lain adalah suku bunga, program pembelian obligasi, dan intervensi atas nilai tukar mata uang.

Suku Bunga

Kebijakan suku bunga yang diterapkan oleh BoJ terhitung ekstrim, karena mereka merupakan salah satu dari segelintir bank sentral yang berani menerapkan suku bunga negatif sekaligus melancarkan Quantitative Easing (QE) dalam waktu sangat lama untuk memerangi deflasi dan memperbaiki pertumbuhan ekonomi Jepang.

Dalam rapat kebijakan tanggal 23 Januari 2019, suku bunga BoJ berada pada -0.1%, Quantitative Easing ditargetkan untuk mempertahankan yield obligasi pemerintah Jepang tetap pada kisaran 0%.

Rangkaian suku bunga dan quantitative easing yang menjadi bagian kebijakan moneter BoJ tersebut biasanya ditinjau ulang dalam rapat berkala sebanyak 8 kali pertahun, dalam rapat ini BoJ dapat memutuskan untuk merubah ataupun mempertahankan kebijakan yang dibuat pada rapat sebelumnya, sesuai dengan outlook ekonomi terkini.

Bank Sentral Mata Uang utama lainnya